Senin 17 Apr 2023 17:48 WIB

Hannover Messe 2023, Presiden Jokowi Sebut Indonesia sebagai Land of Opportunity 

Nilainya mencapai 1,9 miliar dolar AS dan diharapkan akan terus bertambah

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Paviliun Indonesia pada pameran teknologi industri terbesar di dunia, Hannover Messe 2023, di Fairground Hall 2, Hannover, Jerman pada Senin pagi (17/4/2023) waktu setempat. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyebut Indonesia sebagai Land of Opportunity.
Foto: Istimewa
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Paviliun Indonesia pada pameran teknologi industri terbesar di dunia, Hannover Messe 2023, di Fairground Hall 2, Hannover, Jerman pada Senin pagi (17/4/2023) waktu setempat. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyebut Indonesia sebagai Land of Opportunity.

REPUBLIKA.CO.ID, HANNOVER -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Paviliun Indonesia pada pameran teknologi industri terbesar di dunia, Hannover Messe 2023, di Fairground Hall 2, Hannover, Jerman pada Senin pagi (17/4/2023) waktu setempat. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyebut Indonesia sebagai Land of Opportunity.

"Selamat datang di Paviliun Indonesia yang didesain khusus seperti kapal tradisional Indonesia, Kapal Pinisi. Kami ingin menghadirkan semangat Indonesia dalam mengarungi tantangan masa depan. Kapal ini memiliki kompas yang kami namakan peta jalan Making Indonesia 4.0, sebagai navigator transformasi industri di Indonesia. Saya mengajak Bapak Ibu ke pavilion ini untuk melihat Indonesia sebagai Land of Opportunity dan sebagai hub manufaktur masa depan," ujar Presiden Jokowi.

Sehari sebelumnya dalam Pembukaan Hannover Messe 2023, Presiden juga menerangkan Making Indonesia 4.0 adalah tema yang sangat relevan bagi Indonesia yang sedang bertransformasi ekonomi. Saat ini Indonesia tidak sedang menutup diri kepada dunia dan sangat terbuka sebagai tempat berinvestasi.

Selama penyelenggaraan Hannover Messe 2023, sudah ada beberapa perjanjian kerja sama baru yang telah ditandatangani dengan nilai perjanjian sebesar 1,9 miliar dolar AS. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan sudah ada 27 perjanjian kerja sama, yaitu satu antara G to G (Government to Government), empat antara G to B (Government to Business) dan 22 antara B to B (Business to Business). 

Nilainya mencapai 1,9 miliar dolar AS dan diharapkan akan terus bertambah selama beberapa hari ke depan. "Nilai ini diharapkan dapat membuka sekitar 80 ribu lapangan kerja," kata Airlangga.

Setelah peresmian, Presiden Jokowi dijadwalkan melakukan walkabout ke berbagai booth industri unggulan Indonesia, serta menghadiri business summit. Peresmian juga dihadiri oleh Kanselir Jerman, Olaf Scholz; Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita; Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi; dan Menteri BUMN, Erick Thohir.

Hannover Messe 2023 berlangsung pada 17–21 April di Pusat Pameran Hannover, Niedersachsen, Jerman. Tahun ini, Indonesia mencetak prestasi sebagai negara ASEAN pertama yang berpartisipasi sebagai Official Partner Country untuk ketiga kalinya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement