Rabu 12 Apr 2023 11:14 WIB

KIHT Kudus Kembali Dapat Kucuran Rp 1,5 Miliar untuk Sarana Pendukung

KIHT semakin banyak peminat karena menjadi solusi bagi pabrik rokok golongan III.

Pekerja melinting tembakau secara manual untuk dijadikan rokok (ilustrasi). Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kembali mengucurkan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar untuk melengkapi sarana dan prasarana pendukung di Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) setelah tahun sebelumnya mendapatkan gelontoran anggaran Rp 4,7 miliar untuk penambahan kapasitas gedung.
Foto: ANTARA/Irwansyah Putra
Pekerja melinting tembakau secara manual untuk dijadikan rokok (ilustrasi). Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kembali mengucurkan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar untuk melengkapi sarana dan prasarana pendukung di Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) setelah tahun sebelumnya mendapatkan gelontoran anggaran Rp 4,7 miliar untuk penambahan kapasitas gedung.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kembali mengucurkan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar untuk melengkapi sarana dan prasarana pendukung di Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) setelah tahun sebelumnya mendapatkan gelontoran anggaran Rp 4,7 miliar untuk penambahan kapasitas gedung.

"Anggaran Rp 1,5 miliar ini rencananya digunakan untuk membangun pos keamanan, pengadaan tabung gas untuk kebutuhan laboratorium tar dan nikotin hingga pagar keliling, jalan, hingga pengadaan kamera pemantau atau CCTV (closed circuit television)," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati di Kudus, Rabu (12/4/2023).

Baca Juga

Rini mengungkapkan program kegiatan tersebut tidak melalui lelang karena nilai anggaran untuk setiap paket kegiatannya kurang dari Rp 200 juta, sehingga melalui penunjukan rekanan secara langsung. Dalam waktu dekat, kata dia, semua program kegiatan tersebut akan tayang di Rencana Umum Pengadaan (RUP).

Kelengkapan sarana dan prasarana pendukung, diharapkan lingkungan KIHT semakin terjamin keamanannya serta penyewa juga bisa melakukan aktivitas produksi rokok dengan tenang. KIHT semakin banyak peminat karena menjadi solusi bagi pabrik rokok golongan III yang terbatas permodalan dalam membangun pabrik minimal berukuran 200 meter persegi.

Awalnya KIHT hanya tersedia 11 gudang, kemudian ada penambahan tiga gedung produksi sebagai respons atas tingginya minat pengusaha rokok kecil menyewa tempat tersebut.

Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, UKM Kudus mencatat hingga saat ini terdapat belasan pengusaha rokok kecil yang mendaftarkan diri untuk bisa menempati KIHT. Namun karena kapasitasnya terbatas mereka harus bersabar.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement