Rabu 12 Apr 2023 11:06 WIB

BI Perkirakan Penjualan Eceran Meningkat

Penjualan eceran meningkat didorong pertumbuhan kelompok mamin dan tembakau.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Pengunjung mengamati bermacam produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Galeri Patrakomala Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Kota Bandung, Jalan Jakarta, Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/3/2023). Bank Indonesia (BI) mengungkapkan kinerja penjualan eceran secara tahunan diperkirakan meningkat pada Maret 2023.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Pengunjung mengamati bermacam produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Galeri Patrakomala Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Kota Bandung, Jalan Jakarta, Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/3/2023). Bank Indonesia (BI) mengungkapkan kinerja penjualan eceran secara tahunan diperkirakan meningkat pada Maret 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengungkapkan kinerja penjualan eceran secara tahunan diperkirakan meningkat pada Maret 2023. Hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2023 sebesar 215,2 atau tumbuh 4,8 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022.

"IPR ini lebih tinggi dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya sebesar 0,6 persen secara tahunan," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (12/4/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, kinerja penjualan eceran yang meningkat tersebut didorong oleh pertumbuhan kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Begitu juga dengan barang budaya, rekreasi, serta subkelompok sandang.

Sementara kelompok peralatan informasi dan kmunikasi juga tercatat membaik dari bulan sebelumnya. Meskipun begitu, Erwin mengatakam kelompok tersebut masih berada dalam fase kontraksi.

Secara bulanan, lanjut dia penjualan eceran pada Maret 2023 diperkirakan tumbuh positif sebesar 7,0 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Hal itu setelah pada bulan sebelumnya berada pada fase kontraksi sebesar 3,4 persen.

Peningkatan terjadi pada seluruh kelompok, terutama pada Kelompok peralatan informasi dan m komunikasi, barang budaya, dan rekreasi serta makanan, minuman, dan tembakau seiring dengan periode bulan Ramadhan. "Strategi potongan harga yang dilakukan ritel, serta kelancaran distribusi yang mendorong peningkatan permintaan domestik," kata Erwin.

Pada periode Februari 2023, IPR tercatat sebesar 201,2 atau secara tahunan tumbuh positif sebesar 0,6 persen. Angka tersebut membaik  dibandingkan dengan bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 0,6 persen secara tahunan.

Dari sisi harga, responden memperkirakan tekanan inflasi pada Mei dan Agustus 2023 akan mengalami penurunan. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Mei dan Agustus 2023 masing-masing tercatat sebesar 130,3 dan 128,1, lebih rendah dari 145,1 dan 133,5 pada periode sebelumnya.

"Penurunan tersebut sejalan dengan telah berlalunya periode bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H serta kelancaran distribusi barang," kata Erwin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement