Senin 10 Apr 2023 17:29 WIB

Muncul Penipuan QRIS Palsu, Ini Saran untuk Jamaah dan Pengurus Masjid

Pengurus masjid perlu memastikan pengawasan dari setiap kotak amal.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pengurus masjid memperlihatkan stiker QRIS palsu yang mengatasnamakan untuk restorasi masjid di Masjid Nurul Iman Blok M Square, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (10/4/2023). Menurut pengurus masjid, sekitar 20 stiker QRIS palsu terpasang di Masjid Nurul Iman Blok M Square, yang ditempel pada kotak dan dinding masjid sejak Kamis (6/4/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengurus masjid memperlihatkan stiker QRIS palsu yang mengatasnamakan untuk restorasi masjid di Masjid Nurul Iman Blok M Square, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (10/4/2023). Menurut pengurus masjid, sekitar 20 stiker QRIS palsu terpasang di Masjid Nurul Iman Blok M Square, yang ditempel pada kotak dan dinding masjid sejak Kamis (6/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat dihebohkan dengan ulah seseorang yang memasang QRIS palsu untuk sumbangan di beberapa masjid di Jakarta. Selain di Masjid Nurul Iman di Blok M Square, pelaku ternyata juga memasang QRIS palsu di Masjid Nurullah, Kalibata, Jakarta Selatan.

"Saya kira menanggapi kasus tersebut, dari kedua belah pihak, baik dari pengurus masjid maupun jamaah dari sebuah masjid perlu melakukan hal-hal yang kemudian bisa memperkecil agar kasus ini tidak terulang kembali," ujar ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet kepada Republika, Senin (10/4/2023).

Baca Juga

Yusuf menuturkan, hal terpenting yang harus dilakukan pengurus masjid adalah memastikan pengawasan dari setiap kotak amal yang tersebar di titik-titik di sebuah masjid terpantau dengan jelas. Hal itu dilakukan untuk memperkecil ruang gerak seseorang yang ingin melakukan kegiatan ataupun aktivitas yang menyalahi untuk kotak amal masjid tersebut.

Tidak hanya itu, pengawasan juga perlu dilakukan tidak hanya melalui CCTV, tetapi juga menempatkan orang atau pengurus masjid di kotak-kotak amal yang tersedia di sebuah masjid. Hal ini untuk memastikan bahwa tidak akan ada lagi oknum atau warga yang bisa mengganti kode QRIS tersebut. Alternatifnya, sambung Yusuf, kotak amal yang menggunakan kode bisa diletakkan di tempat-tempat yang terawasi secara jelas.

"Sementara, untuk jamaah sendiri, saya pikir pengetahuan tentang kode ini menjadi penting. Artinya kita tahu bahwa ketika kita melakukan scan kode tersebut terdapat informasi yang menunjukkan penerima dari kode tersebut. Ketika informasi yang muncul tidak sesuai dengan peruntukan kode tersebut, masyarakat atau jamaah bisa membatalkan untuk mentransfer melalui kode tersebut," tutur Yusuf.

Diketahui, modus pelaku adalah mengganti QRIS sumbangan di masjid dengan milik pribadi. Sehingga, ketika jamaah memindai QRIS di masjid maka uang infak bukan masuk ke kas masjid, melainkan ke kantong pelaku.

Modus penipuan baru berbentuk infak digital menggunakan QRIS yang terpasang pada kotak amal oleh seorang laki-laki mendapat tanggapan marbut Masjid Nurul Iman Blok M Square. Menurut dia, pelaku melakukan aksinya di beberapa masjid di Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement