REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Saat ini muncul video viral dari CCTV yang menunjukan penipuan QRIS kotak amal di Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta. Pascamodus penipuan dengan menggunakan QRIS tersebut, Bank Indonesia (BI) meminta masyarakat, merchant, dan penyedia jasa pembayaran (PJP) meningkatkan keamanan dalam bertransaksi menggunakan QRIS.
“Merchant agar selalu memperhatikan keamanan transaksi dan kebenaran QRIS yang ada di lokasinya sehingga QRIS yang ditampilkan memang benar QRIS milik merchant yang bersangkutan dan belum mengalami penggantian atau perubahan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono kepada Republika.co.id, Senin (10/4/2023).
Berdasarkan ketentuan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) terkait pedoman komunikasi merchant QRIS, PJP wajib untuk melakukan edukasi kepada merchant. Erwin mengatakan, salah satunya adalah mengenai keamanan kode QRIS yang ditampilkan di tempat umum.
“Merchant perlu memastikan secara berkala bahwa kode QRIS yang ditampilkan adalah benar miliknya dan bukan QRIS milik orang lain,” tutur Erwin.
Erwin menegaskan, PJP harus melaksanakan ketentuan ASPI terkait pedoman edukasi. Khususnya bagi merchant dan pengguna QRIS agar dapat meningkatkan keamanan transaksi QRIS.
BI juga mengimbau masyarakat saat bertransaksi QRIS untuk selalu memperhatikan informasi pada QRIS yang dipindai. “Selalu periksa apakah memang menampilkan nama merchant yang sesuai dengan tujuan transaksi dimaksud,” ujar Erwin.
Erwin mengakui, digitalisasi memberikan kemudahan dan banyak manfaat bagi banyak pihak. Hanya saja, pada saat yang sama kejahatan selalu ada termasuk memanfaatkan kemudahan digitalisasi tersebut.
“Masyarakat pengguna diimbau utk tetap berhati-hati menggunakan QRIS,” ucap Erwin.