REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan depan diproyeksi bergerak mendatar (sideways). Selama perdagangan pekan ini, IHSG mengalami koreksi sebesar 0,18 persen dan bertengger di level 6.792,76.
"Selama IHSG masih kuat mempertahankan support pada MA-20 yaitu pada level 6.745, maka IHSG masih akan melanjutkan tren konsolidasi," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani, Jumat (7/4/2023).
Menurut Chisty, pergerakan IHSG pada pekan depan masih akan dibayangi sentimen domestik dan eksternal. Beberapa di antaranya yaitu aksi korporasi berupa pelaporan kinerja emiten, fluktuatifnya harga komoditas, serta rilisnya beberapa data ekonomi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Untuk data ekonomi luar negeri, pasar masih menantikan data pengangguran AS yang akan dirilis pada akhir pekan ketika pasar dalam negeri justru ditutup libur. Tingkat pengangguran AS pada Maret diproyeksikan di level 3,5 persen, lebih rendah dibanding periode sebelumnya pada Februari 2023 yang tercatat di level 3,6 persen.
"Hal ini memperbesar ekspektasi pasar untuk The Fed menahan kenaikan suku bunga acuannya pada pertemuan Mei mendatang sehingga seharusnya menjadi katalis yang cukup positif," ujar Chisty.
Selain itu pasar masih menantikan rilis data inflasi China, inflasi Jepang, inflasi Amerika Serikat, neraca dagang China, serta gross domestic product (GDP) Amerika Serikat yang akan dirilis minggu depan. Untuk data ekonomi dalam negeri, pasar menantikan rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada awal pekan depan.
Dengan berbagai sentimen yang ada, Chisty merekomendasikan beberapa saham untuk ditransaksikan pekan depan, di antaranya:
MAPI (Buy)
Support : 1.400
Resistance : 1.495
AKRA (Buy)
Support : 1.560
Resistance : 1.615
MTEL (Spec Buy)
Support : 700
Resistance : 720