REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara memberikan edukasi literasi keuangan kepada kaum difabel, anggota PKK, pelaku UMKM, dan para tokoh masyarakat di Desa Bengkala, Kabupaten Buleleng, melalui kegiatan OJK Ngiring ke Banjar.
Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Kristrianti Puji Rahayu mengatakan, masyarakat harus dapat membedakan kebutuhan dan keinginan, menghindari gaya hidup konsumtif, dan rutin mencatat pengeluaran rumah tangga.
"Kalau ada uang masuk, uang keluar, jangan lupa selalu dicatat. Mungkin akan terasa berat di awal, tetapi kita bisa lebih mengontrol aliran uang rumah tangga dengan rutin mencatatnya," ujar Kristrianti.
Sebelumnya saat membuka edukasi di Desa Bengkala, ia menyampaikan OJK Ngiring ke Banjar adalah kegiatan edukasi yang ditujukan langsung kepada masyarakat di banjar-banjar (dusun) di Provinsi Bali. Kegiatan ini merupakan aksi nyata OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Bali.
"Khususnya pada ibu-ibu sebagai ujung tombak pengelolaan keuangan keluarga untuk cermat dan bijak dalam mengelola keuangan keluarga. Karena pengelolaan keuangan keluarga yang baik akan berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan keluarga," kata Kristrianti.
Desa Bengkala memiliki keunikan dengan adanya komunitas masyarakat difabel tunarungu dan tunawicara yang jumlahnya cukup banyak. Oleh karena itu, penerjemah bahasa isyarat juga dihadirkan pada acara ini untuk memastikan edukasi dapat diterima oleh seluruh masyarakat terutama masyarakat anggota komunitas difabel tunarungu dan tunawicara di Desa Bengkala.