REPUBLIKA.CO.ID, DETROIT -- General Motors (GM) membukukan penjualan kuat Chevrolet Bolt pada kuartal pertama untuk mengalahkan rival lintas kota, Ford, dari posisi kedua dalam perlombaan penjualan kendaraan listrik (EV) AS. Sayangnya, penjualan EV GM sebesar 20.670 masih jauh di bawah pemimpin industri Tesla, yang mengirimkan lebih dari 161.000 kendaraan di AS dari Januari hingga Maret, menurut perkiraan dari Motorintelligence.com.
Ford hanya menjual 10.866 EV selama kuartal tersebut, tetapi perusahaan mengatakan itu sebagian besar karena harus berhenti membuat SUV listrik Mustang Mach-E terlaris saat memperlengkapi kembali pabrik di Meksiko untuk meningkatkan produksi. Juru bicara Said Deep mengatakan perusahaan tidak membangun Mach-Es selama tujuh minggu selama kuartal tersebut, yang menyebabkan penjualan turun.
Selain itu, Ford terpaksa berhenti membuat pikap listrik F-150 Lightning pada bulan Februari setelah baterai terbakar selama pemeriksaan kualitas pra-pengiriman. Masalahnya telah diperbaiki dan produksi dilanjutkan pada 13 Maret.
Namun, penjualan EV Ford naik 41 persen di atas kuartal pertama tahun lalu, kata perusahaan itu Selasa (4/4/2023).
Selama kuartal pertama, GM mengirimkan 19.700 mobil listrik terlarisnya, hatchback Chevrolet Bolt dan kendaraan utilitas. Tahun lalu perusahaan hanya menjual 358 Baut karena baterai yang tersedia harus dialihkan ke penarikan 142.000 Baut lama karena kebakaran baterai.
GM juga menjual 968 SUV listrik Cadillac Lyriq dan dua pickup GMC Hummer EV selama kuartal pertama. Penjualan EV-nya 44 kali lebih besar dari kuartal yang sama tahun lalu.
Volkswagen, yang menempati posisi keempat dalam penjualan EV AS dengan 9.758 pengiriman hatchback ID.4, nyaris menjatuhkan Ford dua tingkat.
Penjualan kendaraan listrik AS naik 48 persen dari Januari hingga Maret menjadi lebih dari 258.000, menyumbang 7,2 persen dari penjualan kendaraan baru. Tahun lalu pangsa pasar EV adalah 5,8 persen, menurut data yang dikumpulkan oleh Motorintelligence.