Jumat 31 Mar 2023 19:43 WIB

RI Incar Pembiayaan Hijau dari ADB dan World Bank

Target nilai investasi JETP 20 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 300 triliun.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers Asean Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting, Jumat (32/3/2023).
Foto: Retno Wulandhari
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers Asean Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting, Jumat (32/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Indonesia diharapkan bisa mendapatkan pembiayaan hijau dari Asian Development Bank (ADB) dan juga World Bank. Pasalnya, kedua institusi global tersebut berkomitmen untuk mendukung agenda perubahan iklim.

"ADB dan World Bank berkomitmen untuk mendukung pembiayaan transisi energi dan mitigasi dampak perubahan iklim," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers Asean Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting, Jumat (32/3/2023).

Baca Juga

Sri menyampaikan, Presiden ADB Masatsugu Asakawa telah menyatakan dukungannya untuk pembiayaan hijau. Menurut Sri, ADB mengalokasikan dana lebih dari 100 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.500 triliun untuk mendukung agenda perubahan iklim.

Hal ini sejalan dengan tujuan ADB untuk menjadi bank yang mengkhususkan diri pada pembiayaan hijau. Pembiayaan tersebut nantinya bisa dimanfaatkan oleh seluruh anggota ADB maupun negara-negara ASEAN termasuk Indonesia.

Sri mengatakan, hal ini menjadi suatu peluang yang harus dimanfaatkan negara di kawasan. Sebelumnya ADB sudah pernah menyatakan akan memberikan dukungan kepada Indonesia dalam hal mekanisme transisi energi.  

Bank dunia juga berkomitmen untuk mendukung agenda perubahan iklim dalam hal pembiayaan. "Indonesia sudah bekerja sama dengan banyak institusi internasional agar bisa merancang transisi energi dan konsistem dengan target NDC," kata Sri.

Sebelumnya, Indonesia bersama negara G20 telah menyepakati skema pendanaan transisi energi yang disebut sebagai Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan atau Just Energy Transition Partnership atau (JETP). Target nilai investasinya disebut mencapai 20 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 300 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement