REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO - Toyota Motor dikabarkan memiliki rencana untuk menghentikan penjualan sedan Camry di pasar Jepang. Meski begitu penjualan kendaraan ini masih akan terus dilanjutkan di negara-negara yang menginginkan kendaraan tersebut.
Asia Nikei pada Jumat mengabarkan bahwa pihak Toyota telah mengabarkan diler-diler mereka di Jepang, mengenai penghentian penjualan sedan Camry untuk konsumen domestiknya pada akhir tahun ini.
Pihaknya mengatakan bahwa penjualan domestik akan berakhir secara bertahap dan Toyota telah berhenti menerima sebagian besar pesanan baru. Model Camry baru yang sedang dikembangkan akan dijual secara eksklusif ke pasar luar negeri.
Sedan ini diproduksi di AS, China, dan pabrik Tsutsumi di Prefektur Aichi Jepang. Seperti Corolla, Camry adalah mobil strategis global yang dimiliki oleh Toyota. Nama Camry berasal dari bahasa Jepang yang berarti "mahkota".
Hingga saat ini, Toyota telah menjual sekitar 1,3 juta Camry di Jepang sejak kendaraan tersebut memulai debutnya pada tahun 1980. Sedan tersebut dijual secara domestik antara 3,49 juta yen (Rp 402,5 juta) dan 4,68 juta yen (Rp 539,7 juta).
Model ini sudah dijual di lebih dari 100 negara dengan lebih dari 21 juta unit dibeli secara kumulatif hingga akhir tahun 2022, menurut data dari Toyota dan penyedia informasi otomotif MarkLines. Populasi Camry di AS sangat populer, di mana lebih dari 13 juta unit telah terjual di negara tersebut. Konsumen Amerika menyukai Camry karena keandalannya, kemudahan pengoperasiannya, dan interiornya yang lapang.
Camry menduduki peringkat sebagai kendaraan penumpang terlaris di AS selama 15 tahun berturut-turut hingga 2016. Camry dikenal sebagai model andalan karena memiliki nilai jual kembali yang relatif tinggi di pasar mobil bekas.
Meski begitu, hadirnya Toyota RAV4 merebut mahkota penjualan Camry di AS pada tahun 2017, karena kendaraan sport semakin digemari dalam beberapa tahun terakhir.
Namun Camry masih menikmati permintaan yang stabil, karena penjualan sedan global tahun lalu mencapai sekitar 600.000 unit. Di China dan Asia Tenggara, Camry dipandang sebagai mobil aspiratif untuk citra kelas atas.
Kisah membanggakan tidak terjadi di negara asal, Camry di Jepang hanya berhasil terjual kurang dari 6.000 unit pada tahun lalu. SUV dan minivan menjadi lebih populer di Jepang untuk mengurangi permintaan sedan. Tahun lalu, Nissan Motor menghentikan produksi Fuga dan Honda Motor menghentikan Legend.
Di Indonesia, sedan Camry sangat diminati. Bahkan pernah menjadi kendaraan menteri di era pemerintahaan Presiden BJ Habibie. Namun apakah Toyota di Indonesia juga tidak akan lagi memasarkan Camry seperti di Jepang, sejauh ini belum ada informasi dari Toyota Astra Motor selaku pemegang merek Toyota di Indonesia.