Kamis 23 Mar 2023 21:30 WIB

Penyaluran KUR di Sulsel Capai Rp 2,7 Triliun pada Januari-Februari 2023

Sektor terbanyak penerima KUR UMi yakni pertanian, perburuhan, dan kehutanan.

Penjual menata kerajinan yang dijual di salah satu UMKM di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (28/7/2022) (ilustrasi). Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Sulawesi Selatan mencatat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan ultra mikro (UMi) mencapai Rp 2,7 triliun selama Januari-Februari 2023.
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Penjual menata kerajinan yang dijual di salah satu UMKM di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (28/7/2022) (ilustrasi). Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Sulawesi Selatan mencatat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan ultra mikro (UMi) mencapai Rp 2,7 triliun selama Januari-Februari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Sulawesi Selatan mencatat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan ultra mikro (UMi) mencapai Rp 2,7 triliun selama Januari-Februari 2023.

Kepala Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulsel Supendi di Makassar, Kamis (23/3/2023), mengatakan, KUR yang disalurkan oleh perbankan menyasar pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Total penyaluran KUR di Sulsel hingga Februari 2023 telah mencapai Rp 2,7 triliun.

Baca Juga

"Sektor terbanyak penerima KUR UMi yakni pertanian, perburuhan, dan kehutanan," kata Supendi.

Untuk sektor itu, tercatat ada 29.559 penerima atau debitur dengan total keseluruhan sebanyak Rp 1,1 triliun lebih. Pada sektor perdagangan besar dan eceran terdapat 21.242 penerima atau debitur dengan total penyaluran kredit sebanyak Rp 1,04 triliun.

Kemudian jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya dengan jumlah penerima 5.509 orang debitur yang totalnya mencapai Rp 201,80 miliar. Pada industri pengolahan debitur yang menerima KUR sebanyak 3.320 orang dengan total penyaluran sebesar Rp 146,95 miliar. Disusul sektor perikanan dengan jumlah debitur 2.534 orang. Penerima pada sektor itu mencapai Rp 98,71 miliar.

Berikutnya sektor penyediaan akomodasi dan makan minum dengan jumlah debitur sebanyak 1.603 yang total penyaluran Rp81,39 miliar. Sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi sebanyak 522 debitur dengan penyaluran Rp 24,84 miliar.

Untuk sektor real estat, usaha persewaan dan jasa perusahaan sebanyak 176 debitur dengan penyaluran Rp 16,51 miliar. Sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial penerima sebanyak 46 debitur dengan total penyaluran Rp 4,45 miliar.

Pada sektor konstruksi jumlah penerima sebanyak 34 debitur dengan total penyaluran Rp 4,21 miliar. Sektor jasa pendidikan sebanyak enam debitur dengan total penyaluran Rp 790 juta serta sektor pertambangan dan penggalian dengan penyaluran Rp 530 juta untuk dua debitur.

Sementara itu pada KUR UMi penyalurnya adalah Koperasi Mitra Dhuafa dengan jumlah debitur 543 yang total penyalurannya sebanyak Rp 2,29 miliar. Untuk penyalur KSPPS berhasil disalurkan kepada 96 debitur dengan total Rp 380 juta.

KSPPS BMT Al Amanah Sinjai menyalurkan Rp 90 juta kepada 10 debitur. PT PNM menyalurkan Rp 640 juta untuk 138 debitur.

"Kalau KUR disalurkan oleh perbankan seperti BRI, BNI, Mandiri, Bank Syariah Mandiri (BSM) dan bank penyaluran lainnya yang total menyalurkan itu Rp 2,4 triliun. Kemudian untuk kredit ultra mikro sudah disalurkan Rp 3,4 miliar," kata Supendi.

Mantan Kepala DJPb Jambi Perwakilan Kemenkeu itu mengatakan, sepanjang 2022 total penyaluran KUR dan UMi di Sulsel sebesar Rp 17,8 triliun yang juga merupakan penyaluran terbesar kedua setelah Jawa.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement