Kamis 16 Mar 2023 16:40 WIB

BI Fasilitasi Pelatihan UMKM untuk Dipamerkan pada ASEAN Summit 2023

Produk yang berkualitas akan dipamerkan dalam KTT ASEAN Mei 2023 mendatang.

Pengunjung mengamati bermacam produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Galeri Patrakomala Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Kota Bandung, Jalan Jakarta, Jumat (10/3/2023).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Pengunjung mengamati bermacam produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Galeri Patrakomala Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Kota Bandung, Jalan Jakarta, Jumat (10/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) memfasilitasi pelatihan UMKM untuk mendukung kesiapan para pelaku usaha dalam menyambut penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, pada Mei 2023.

"Pelatihan UMKM untuk pengembangan pariwisata memiliki beberapa outcome yakni bentuk sinergi dan kolaborasi antar instansi, lembaga, komunitas, pelaku usaha khususnya di Labuan Bajo untuk akselerasi kebangkitan UMKM dan bagian dari kesiapan UMKM untuk berpartisipasi dalam ASEAN Summit," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT S Donny H Heatubun dalam kegiatan Sinergi Untuk Pariwisata Bangkit di Kawasan Wisata Gua Batu Cermin Labuan Bajo, Kamis (16/3/2023).

Baca Juga

UMKM memiliki peran strategis baik dalam bentuk promosi produk lokal maupun penyerapan tenaga kerja. Atas dasar itu, BI melakukan pelatihan pemasaran digital UMKM dan pemasaran desa wisata bagi 112 UMKM yang tersebar di beberapa kabupaten, salah satunya Manggarai Barat.

Donny mengatakan pelatihan itu menjadi bentuk sinergi dan kolaborasi semua pihak agar UMKM bisa naik kelas dan menjadi tuan rumah di daerah sendiri. Pelatihan UMKM untuk pengembangan pariwisata tersebut telah dilakukan selama dua hari yakni 15-16 Maret 2023 di Kawasan Gua Batu Cermin Labuan Bajo.

Labuan Bajo merupakan salah satu daerah pariwisata super prioritas di Indonesia dan menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke 42. Sebagai tuan rumah, ucapnya, para pelaku UMKM harus menyiapkan produk jualan untuk dipamerkan dalam kegiatan internasional tersebut.

Namun, barang yang dijual bukanlah sembarang barang. Produk yang dipamerkan tentu telah melalui proses kurasi dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Jadi perlu adanya pelatihan dan pendampingan untuk penyiapan produk yang mampu bersaing.

"Kalau semua produk dikurasi, pasti daya beli bisa beda," ucap Donny.

Dia pun berharap para pelaku UMKM baik yang mengikuti pelatihan secara daring maupun luring bisa mendapatkan banyak ilmu dari para instruktur pelatihan. Dengan demikian mereka bisa menyiapkan produk yang berkualitas untuk dipamerkan dalam KTT ASEAN Mei 2023 mendatang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement