Rabu 08 Mar 2023 23:42 WIB

CFO XL Axiata Mundur, Ada Apa?

PT XL Axiata Tbk telah menerima pengunduran diri Budi Pramantika.

Teknisi XL Axiata melakukan pemeriksaan perangkat Base Transceiver Station (BTS) di objek wisata Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (13/12/2022).
Foto: ANTARA FOTO/Arnas Padda
Teknisi XL Axiata melakukan pemeriksaan perangkat Base Transceiver Station (BTS) di objek wisata Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (13/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) telah menerima pengunduran diri Budi Pramantika selaku direktur dan Chief Finance Officer (CFO) XL Axiata pada 6 Maret 2023. Budi Pramantika mundur dari jabatannya sebagai direktur dengan alasan pribadi menjadi pertimbangan, setelah menjabat sebagai direktur keuangan sejak Oktober 2020. 

"Sebagai direktur keuangan, Pak Budi (Pramantika) telah memberikan kontribusi besar terhadap kemampuan XL Axiata dalam menjaga kinerja keuangan, termasuk selama saat masa pandemi Covid-19 yang sulit, serta dalam menghadapi kompetisi industri telekomunikasi yang sangat ketat, melalui penerapan sejumlah kebijakan pengelolaan keuangan. Kini, dengan fundamental keuangan yang solid, XL Axiata siap menghadapi tantangan industri di tahun 2023 ini. Untuk itu, manajemen XL Axiata berterima kasih banyak atas kerja keras dan dedikasi beliau bagi perseroan," ungkap Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini melalui keterangan resmi, Rabu (8/3/2023).

Baca Juga

Terdapat sejumlah kontribusi besar Budi Pramantika selama menduduki kursi direktur keuangan XL Axiata. Hal itu antara lain pengelolaan aset yang optimal. Langkah ini diambil untuk menyikapi tantangan industri telekomunikasi dengan melakukan pengelolaan aset secara maksimal. Semua aset yang dimiliki perseroan, baik aset tetap, investasi, sales and lease back hingga capex semua harus menghasilkan return secara optimal.

Kemudian, penggalangan dana untuk memperkuat permodalan. Guna membiayai capex, XL Axiata telah melakukan penggalangan dana selain dari pinjaman bank, yaitu melalui penerbitan obligasi dan sukuk serta rights issue. Melalui kebijakan yang bertujuan untuk memperkuat struktur keuangan perusahaan di tahun 2022 lalu itu, XL Axiata telah berhasil menggalang dana total sekitar Rp 8 triliun. Masing-masing sebesar Rp 3 triliun melalui obligasi dan sukuk pada September 2022 dengan harga yang sangat kompetitif. Kemudian, sekitar Rp 5 triliun melalui rights issue.

Dana yang berhasil dihimpun tersebut telah memperkuat neraca dan memungkinkan XL Axiata mempertahankan peringkat AAA. Selain itu, keberhasilan ini juga telah menyeimbangkan profil utang perusahaan sehingga lebih siap menghadapi potensi kenaikan suku bunga di masa mendatang.

Kemudian, transformasi digital di bidang keuangan. Digitalisasi ini perlu diterapkan di sisi keuangan perusahaan untuk lebih meningkatkan kinerja keuangan. Semua proses di keuangan perlu diubah ke digital dan otomasi. Proses finansial yang dimaksud mencakup business case, proses sourcing, hingga pembuatan kontrak, pembayaran, hingga pembukuan.

Selanjutnya, perseroan akan mengajukan  permohonan  persetujuan atas pengunduran diri tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement