Senin 20 Feb 2023 13:57 WIB

XL Axiata Bukukan Laba Bersih Rp 1,1 Triliun

XL Axiata membukukan pendapatan Rp 29,2 triliun.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk Dian Siswarini. Pada 2022, XL Axiata membukukan laba bersih setelah dinormalisasi (NPAT) Rp 1,1 triliun.
Foto: Republika/Fuji Pratiwi
Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk Dian Siswarini. Pada 2022, XL Axiata membukukan laba bersih setelah dinormalisasi (NPAT) Rp 1,1 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan kinerja positif pada 2022. Pertumbuhan bisnis perseroan sepanjang tahun lalu bahkan lebih tinggi dari rerata industri.

XL Axiata membukukan pendapatan Rp 29,2 triliun, tumbuh sebesar sembilan persen dari periode yang sama tahun lalu (yoy). Total pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp 26,6 trilun atau 91 persen dari total pendapatan.

Baca Juga

Seluruh pertumbuhan tersebut berdampak positif terhadap EBITDA yang tumbuh tujuh persen yoy dengan margin 49 persen menjadi Rp 14,2 triliun. XL Axiata juga membukukan laba bersih setelah dinormalisasi (NPAT) Rp 1,1 triliun atau meningkat satu persen.                                 

Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, sepanjang 2022, industri telekomunikasi Indonesia diwarnai dengan persaingan yang cukup ketat. Persaingan yang ketat terutama dirasakan pada periode kuartal keempat. 

"Konsumsi data oleh pelanggan XL Axiata tetap kuat terutama didorong oleh streaming video, yang kami perkirakan akan terus berlanjut pada 2023," kata Dian melalui siaran pers yang diterima Republika, Senin (20/2/2023).

Selain itu, lanjut Dian, investasi perusahaan yang masif dalam infrastruktur jaringan baik untuk perluasan atapun peningkatan kapasitas, digitalisasi, personalisasi layanan dan pengoptimalan penggunaan spektrum telah mampu meningkatkan pengalaman pelanggan sehingga mendorong mendorong meningkatnya trafik layanan.

Pada 2022, XL Axiata juga berhasil mempertahankan pelanggan dengan fokus terus meningkatkan pengalaman dan kenyamanan pelanggan yang lebih baik. Sehingga, di periode tersebut perusahaan berhasil meningkatkan blended ARPU (average revenue per user) menjadi Rp 39 ribu dari Rp 36 ribu di periode tahun sebelumnya, dengan total pelanggan mencapai 57,5 juta pelanggan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement