Rabu 08 Mar 2023 13:55 WIB

Bursa Kedatangan Emiten Teknologi, Begini Gerak Sahamnya Saat Debut

30 persen dana IPO digunakan untuk penambahan areal operasional.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Pasar modal Indonesia (ilustrasi). PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) resmi mencatatkan saham perdana di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Penyedia solusi sistem informasi berbasis telematika dan Internet of Things (IoT) ini menjadi emiten ke-26 yang tercatat di bursa pada 2023.
Foto: Republika/Prayogi.
Pasar modal Indonesia (ilustrasi). PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) resmi mencatatkan saham perdana di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Penyedia solusi sistem informasi berbasis telematika dan Internet of Things (IoT) ini menjadi emiten ke-26 yang tercatat di bursa pada 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) resmi mencatatkan saham perdana di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Penyedia solusi sistem informasi berbasis telematika dan Internet of Things (IoT) ini menjadi emiten ke-26 yang tercatat di bursa pada 2023. 

Saat diperdagangkan perdana, saham TRON langsung menghijau dan terus menguat lebih dari 26 persen ke posisi 228. Angka tersebut naik dari harga saat penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) yang sebesar Rp 180 per lembar.

Baca Juga

Melalui aksi korporasi tersebut, TRON melepas sebanyak 750 juta saham biasa atau setara dengan 25,42 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan harga Rp 180 per saham, perseroan berhasil mengantongi dana IPO sebesar Rp 135 miliar.

Presiden Direktur TRON David Santoso mengatakan, langkah IPO ini akan meningkatkan nilai perusahaan sehingga pada akhirnya akan mendorong terciptanya pertumbuhan yang berkelanjutan, tidak hanya perusahaan tapi juga industri pada umumnya. IPO ini menjadi starting line, bukan finish line bagi perusahaan untuk dapat terus bertumbuh secara berkelanjutan.

"Kami percaya, fokus perusahaan dalam menyediakan solusi sistem informasi berbasis telematika dan IoT di bidang transportasi ini akan menjadi kekuatan bisnis kami," kata David, Rabu (8/3/2023).

David mengatakan, sebesar 30 persen dari dana IPO akan digunakan untuk belanja modal dalam bentuk penambahan areal operasional yang berlokasi di Jawa Barat. Perseroan juga akan melakukan pengembangan sistem yang sejalan dengan ekspansi yang akan dimulai secara bertahap dari kuartal II 2023. 

Transaksi perluasan area operasional akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal 2-2023. Sedangkan penambahan dan pengembangan sistem akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal III 2023.

Kemudian, sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja, terdiri dari biaya operasional proyek pekerjaan pengembangan smart city dan business solution provider dalam aspek transportasi di berbagai kota di Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement