Senin 27 Feb 2023 14:24 WIB

Dirut Bursa Harap BUMN Cari Pendanaan di Pasar Modal

BUMN memberikan kontribusi Rp 2,78 triliun terhadap rata-rata nilai transaksi harian.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Karyawan berada di dekat papan pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023). Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap semakin banyak perusahaan BUMN maupun anak usahanya yang memanfaatkan pasar modal untuk mencari pendanaan.
Foto: Republika/Prayogi.
Karyawan berada di dekat papan pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023). Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap semakin banyak perusahaan BUMN maupun anak usahanya yang memanfaatkan pasar modal untuk mencari pendanaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap semakin banyak perusahaan BUMN maupun anak usahanya yang memanfaatkan pasar modal untuk mencari pendanaan. Sebelumnya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) melakukan pencatatan saham di BEI.

"Pasar modal menyediakan beragam alternatif pendanaan mulai dari penerbitan sukuk, green bond, efek beragun aset, dan lainnya," kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman di Jakarta, Senin (27/2/2023). 

Baca Juga

Hingga Jumat (24/2/2023), terdapat 37 perusahaan tercatat dari BUMN dan entitas anak usaha BUMN. Dari 37 perusahaan tersebut, 14 di antaranya adalah perusahaan BUMN dan 23 lainnya adalah entitas anak BUMN.

Prestasi membanggakan BUMN tercermin dari nilai kapitalisasi pasar Bursa. Sekitar 23,4 persen kapitalisasi pasar di bursa dimiliki oleh BUMN dan entitas anak usahanya. 

Selain itu, perusahaan dan entitas anak BUMN memberikan kontribusi Rp 2,78 triliun terhadap rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di Bursa. Angka tersebut mencapai 27 persen dari total RNTH 2023 sebesar Rp 10,3 triliun.

"Kami berharap agar angka tersebut dapat terus meningkat," ujar Iman.

Untuk itu, BEI menandatangani Nota Kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Kementerian BUMN. Iman berharap langkah ini dapat meningkatkan nilai tambah, transparansi, dan akuntabilitas perusahaan, serta entitas anak usaha BUMN. 

Kerja sama ini diyakini akan membantu meningkatkan daya saing perusahaan BUMN di tingkat nasional maupun global. Ruang lingkup kerja sama BEI dan Kementerian BUMN ini dapat mendukung pengembangan pasar modal melalui sosialisasi, edukasi, serta pendampingan mengenai go public, sekaligus penerbitan instrumen pendanaan pasar modal lainnya untuk perusahaan dan entitas anak usaha BUMN. 

Selain hal tersebut, kerja sama ini juga meliputi pengembangan dan penerapan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance), Environmental, Social & Governance (ESG), serta kerja sama dalam memajukan ekosistem startup khususnya di lingkungan BUMN. Melalui kerja sama ini, BEI juga berkomitmen untuk memberikan edukasi mengenai investasi di pasar modal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement