Rabu 03 Apr 2024 17:11 WIB

Gelar RUPST, Cinema XXI Tebar Dividen Rp 666,75 Miliar Hingga Rombak Direksi

Nilai dividen Cinema XXI setara dengan 97 persen dari laba bersih perseroan.

Petugas keamanan berjaga didepan pintu masuk Cinema XXI, Jakarta, Jumat, (7/7/2023).PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk, yang dikenal sebagai Cinema XXI bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat penawaran umum saham perdana atau IPO.Harga penawaran saham berkisar Rp 270-288 per saham, dengan target dana dari penawaran umum perdana saham ini sebanyak-banyaknya sekitar Rp 2,4 triliun.Penawaran sebanyak-banyaknya 8.335.000.000 lembar saham baru yang akan berlangsung mulai tanggal 10 hingga 14 Juli 2023.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas keamanan berjaga didepan pintu masuk Cinema XXI, Jakarta, Jumat, (7/7/2023).PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk, yang dikenal sebagai Cinema XXI bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat penawaran umum saham perdana atau IPO.Harga penawaran saham berkisar Rp 270-288 per saham, dengan target dana dari penawaran umum perdana saham ini sebanyak-banyaknya sekitar Rp 2,4 triliun.Penawaran sebanyak-banyaknya 8.335.000.000 lembar saham baru yang akan berlangsung mulai tanggal 10 hingga 14 Juli 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI) sepakat akan membagikan dividen sebesar Rp 666,75 miliar atau sebesar Rp 8 per saham. Nilai dividen tersebut setara dengan 97 persen dari laba bersih perseroan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp 687,8 miliar.

"Pembagian dividen tahun buku 2023 ini merupakan bagian dari komitmen kami kepada para pemegang saham setelah Perseroan sukses melaksanakan Initial Public Offering (IPO) di tahun 2023 lalu,” Direktur Keuangan Cinema XXI Tri Rudy Anitio dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (3/4/2034).

Baca Juga

RUPST yang digelar Selasa (2/4/2024) itu juga melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) perseroan yang dilaksanakan berdasarkan pernyataan efektif pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Juli 2023.

Melalui penawaran umum tersebut, Cinema XXI memperoleh dana sebesar Rp 2,25 triliun dengan hasil bersih sebesar Rp 2,17 triliun setelah dikurangi biaya penawaran umum.

Hingga akhir Desember 2023, Cinema XXI telah merealisasikan penggunaan dana hasil IPO sebesar Rp 1,13 triliun. Dengan demikian, Cinema XXI masih mengantongi sisa dana hasil IPO sebesar Rp 1,05 triliun.

“Kinerja kami sepanjang tahun 2023 juga menunjukkan kemampuan Perseroan dalam mengoptimalkan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk memperkuat fundamental dan menjaga keberlanjutan bisnis Cinema XXI dalam jangka panjang," tutur Rudy.

Selanjutnya, RUPST juga menyetujui usulan perubahan susunan pengurus perseroan dengan mengangkat Suryo Suherman untuk menggantikan Hans Gunadi sebagai Direktur Utama. Rapat juga sepakat untuk mengangkat Ongki Wanadjati Dana sebagai Pelaksana Tugas Komisaris Utama menggantikan Suryo Suherman.

“Perseroan menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kontribusi dan dedikasi Ir. Hans Gunadi M.Sc. dan Suryo Suherman selama melaksanakan masa jabatannya,” ujar Rudy.

Adapun susunan pengurus perseroan menjadi sebagai berikut.

Dewan Komisaris

  1. Pelaksana Tugas Komisaris Utama/ Komisaris Independen: Ongki Wanadjati Dana
  2. Komisaris: Melia Suherman
  3. Komisaris: Harris Lasmana
  4. Komisaris: Sacheen Harris Lasmana
  5. Komisaris Independen: Mohammad Noor Rachman Soejoeti

Dewan Direksi

  1. Direktur Utama: Suryo Suherman
  2. Direktur: Arif Suherman
  3. Direktur: Dody Suhartono
  4. Direktur: Tri Rudy Anitio

Sepanjang 2023, Cinema XXI membukukan pendapatan sebesar Rp 5,2 triliun dengan perolehan EBITDA sebesar Rp 1,7 triliun. Adapun total pendapatan Cinema XXI sepanjang 2023 terutama berasal dari kontribusi penjualan tiket bioskop sebesar 60 persen dan produk makanan dan minuman sebesar 35,4 persen.

Cinema XXI menyiapkan belanja modal tahun 2024 sekitar Rp 775 miliar untuk ekspansi bisnis, termasuk pembangunan bioskop dan penambahan sekitar 100 layar yang tersebar di berbagai kota/kabupaten di Indonesia pada tahun 2024.

"Strategi Cinema XXI akan berfokus pada pengelolaan aset dan liabilitas yang lebih produktif, pengembangan bisnis F&B yang lebih bervariasi, dan implementasi prinsip-prinsip ESG dalam berbagai lini usaha untuk mewujudkan komitmen kami dalam meningkatkan nilai tambah secara berkelanjutan," pungkasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement