REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Inspektorat Jenderal Kemenkeu telah memeriksa laporan kekayaan Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo (RAT) yang juga disebut memiliki saham di enam perusahaan. Menurut dia, hasil investigasi investasi saham Rafael di enam perusahaan itu nantinya akan disampaikan oleh Irjen Kemenkeu.
"Nanti Bapak Irjen dan direkturnya yang menyampaikan. Semuanya sudah diperiksa," ujar Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/3).
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta klarifikasi eks pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo soal laporan kekayaannya yang mencapai Rp 56 miliar. Rafael juga disebut memiliki saham di enam perusahaan.
Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan mengatakan, enam saham milik Rafael itu tercantum dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periodik 2021.
"Iya, disebutkan di LHKPN terakhirnya. Tapi akses publik hanya sampai total surat berharga saja. Detailnya ya itu tadi, saham di enam perusahaan," kata Pahala, Rabu (1/3).
Ia menjelaskan, kepemilikan saham itu termasuk dalam kategori surat berharga. Namun, dia tak dapat memerinci saham perusahaan yang dimaksud. Dia hanya menyebut, saham Rafael di enam perusahaan tersebut memiliki nilai sebesar Rp 1.556.707.379.
Kekayaan Rafael dinilai fantastis dengan menjabat sebagai pejabat pajak eselon III di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu. Sebab, total kekayaannya hanya selisih sedikit dengan LHKPN milik Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani yang mencapai Rp 58 miliar. Menkeu Sri Mulyani pun telah mencopot Rafael dari jabatannya sebagai Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan II.