REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terbakarnya fasilitas operasional milik PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) bukan satu-satunya yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Beberapa kali terjadi kebakaran di fasilitas operasional perusahaan migas pelat merah tersebut. Menteri BUMN Erick Thohir pun meminta Pertamina meningkatkan sistem mitigasi risikonya.
Bahkan, Erick menegaskan tak segan untuk melakukan perombakan direksi kembali karena kejadian yang berulang tersebut. "Dulu kan direksinya ada yang saya copot. Kalau ini perlu saya copot lagi, ya saya copot lagi," tegas Erick di RSPP, Jakarta, Sabtu (4/3/2023).
Menurut Erick, saat ini yang terpenting baik Pertamina maupun pemerintah fokus dalam penanganan korban. Erick menjelaskan, penanganan korban menjadi hal yang akan ia kawal sampai tuntas.
"Tapi memang yang pertama dan jadi prioritas saat ini adalah penanganan korban, pemulihan korban. Paralel saya minta Pertamina melakukan investigasi penyebab dan melakukan perbaikan," tegas Erick.
Dalam kurun waktu 2021 hingga 2022, Pertamina mengalami kebakaran di fasilitas produksi sebanyak empat kali. Sebelumnya, pada November terjadi kebakaran di Kilang Balongan. Kilang Cilacap juga sempat terjadi kebakaran dan juga di Kilang Balikpapan.
Sedangkan insiden kebakaran di TBBM Plumpang juga bukan sekali. Pada 2007 dan 2013 kebakaran juga sempat terjadi di TBBM Plumpang.