Jumat 24 Feb 2023 14:44 WIB

Kemenhub Alokasikan Rp 500 Miliar untuk Penerbangan Perintis

Terdapat dua program angkutan udara perintis yakni penumpang dan kargo.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Penumpang turun dari pesawat perintis di Bandara Sentani, Jayapura, Papua, Jumat (15/3/2019). Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Putu Eka Cahyadhi mengatakan, alokasi anggaran tahun 2023 untuk penerbangan perintis sebesar Rp 500,1 miliar.
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Penumpang turun dari pesawat perintis di Bandara Sentani, Jayapura, Papua, Jumat (15/3/2019). Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Putu Eka Cahyadhi mengatakan, alokasi anggaran tahun 2023 untuk penerbangan perintis sebesar Rp 500,1 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memiliki dua program angkutan udara perintis penumpang dan kargo. Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Putu Eka Cahyadhi mengatakan, alokasi anggaran tahun ini untuk penerbangan perintis sebesar Rp 500,1 miliar.

"Alokasi anggaran tersebut untuk melayani 21 koordinator wilayah dengan jumlah rute angkutan udara perintis 220 rute penumpang, 40 rute perintis kargo, dan satu rute udara kargo," kata Putu di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Baca Juga

Operator penerbangan perintis saat ini yakni PT Asi Pudjiastuti Aviation, PT Nasional Global Aviation, dan PT Asian One Air. Begitu juga dengan PT Smart Cakrawala Aviation, PT Semuwa Aviasi Mandiri, dan Trigana Air Service.

"Untuk penyelenggaraan angkutan udara perintis kargo subsidi (40 rute) dan angkutan udara kargo (satu rute) yang dikenal dengan Jembatan Udara tersebar di enam Korwil yaitu Tarakan, Masamba, Dekai, Timika, Oksibil, dan Tanah Merah," ujar Putu.

 

Dia menuturkan, mekanisme pengangkutan kargo tersebut dimulai dari tol laut menuju gudang penyimpanan lalu dikirim melalui darat denga. Damri ke gudang kargo di bandara. Setelah itu didistribusikan menggunakan pesawat menuju bandara atau lapangan terbang di daerah 3TP.

Menurut Putu, untuk menjalankan program angkutan udara perintis terdapat sejumlah tantangan. Banyak tantangan yang dihadapi seperti masih terbatasnya sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi khusus di remote area atau daerah pegunungan, terbatasnya jumlah pesawat, kondisi keamanan dan teknis bandara, dan termasuk juga faktor alam seperti cuaca buruk dan bencana alam.

"Walaupun banyak tantangan, namun berkat kolaborasi dan sinergitas bersama kementerian dan lembaga terkait, serta dukungan Pemerintah Daerah dan pihak keamanan TNI dan Polri guna kesinambungan operasional penerbangan angkutan udara perintis," ujar Putu.

Realisasi penerbangan angkutan udara perintis penumpang 2022 mencapai 99,7 persen dan untuk penerbangan perintis kargo mencapai 98 persen. Putu mengatakan, realisasi penerbangan yang tidak mencapai 100 persen biasanya disebabkan oleh beberapa kendala seperti cuaca buruk, aspek keamanan, dan ketersediaan barang.

“Ke depannya, diharapkan program ini terus berjalan untuk membuka keterisolasian daerah 3TP, meningkatkan pemerataan pembangunan, dan menekan disparitas harga sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat," ungkap Putu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement