REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi kepadatan di pelabuhan saat masa mudik Lebaran 2023. Khususnya, kepadatan di pelabuhan yang melayani lintasan Merak-Bakauheni.
“Manajemen ASDP pun telah menyiapkan inisiatif dan strategi untuk mendukung kelancaran layanan pada periode angkutan Lebaran 2023 yang akan terlaksana kurang lebih dua bulan mendatang,” kata Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (19/2/2023).
Beberapa inisiatif strategi yang disiapkan yakni penyiapan buffer zone di kilometer 7 tol arah Merak. Berdasarkan rapat dengan Pemprov Banten, Shelvy mengatakan, terdapat beberapa potensi pengembangan lahan untuk buffer zone di luar area pelabuhan antara lain penyediaan lahan di kilometer 89 dan 97 serta perluasan titik buffer zone di kilometer 68.
Menurut Shelvy, beberapa fungsi rest area sebagai pendukung angkutan penyeberangan adalah menjadi buffer zone sebagai area untuk melakukan screening muatan bahan berbahaya. Selain itu juga screening tiket pengguna jasa yang akan menyeberang agar sesuai dengan jadwal serta menjamin aspek safety terkait dengan ketepatan data manifes.
Selanjutnya, yaitu pelebaran dan penataan bahu jalan Cikuasa bawah dan atas. Lalu, ASDP juga akan menambah satu dermaga eksekutif untuk melayani angkutan dominan penumpang pada saat peak season.
Begitu juga dengan relokasi Stasiun Kereta Api Merak. Lalu juga rencana penambahan dermaga di area sekitar Pelabuhan Merak dan Bakauheni, penyiapan dermaga di luar Pelabuhan Merak dan Bakauheni (Ciwandan dan Panjang) serta penambahan kapasitas daya tampung pelabuhan untuk kelancaran trafik di Pelabuhan Merak.
“Kami juga akan melakukan sosialisasi secara masif penggunaan tiket online untuk menghindari antrean di pelabuhan sehingga yang belum beli tiket online tidak langsung masuk ke pabuhan,” ucap Shelvy.