REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut seluruh moda transportasi kecuali angkutan udara internasional mengalami peningkatan jumlah penumpang. Salah satu penyebabnya adalah stimulus ekonomi dari pemerintah pada Juni 2025.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, angkutan laut domestik mencatat jumlah penumpang sebanyak 2,75 juta orang, angkutan udara domestik 5,00 juta orang, angkutan kereta 45,61 juta orang, dan angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (ASDP) 4,84 juta orang.
"Peningkatan ini tidak hanya dipengaruhi oleh momen Idul Adha dan libur sekolah, tetapi juga didorong oleh stimulus ekonomi dari pemerintah berupa diskon tiket kapal sebesar 50 persen," ujar Pudji di Jakarta, Jumat (1/8/2025).
Peningkatan jumlah penumpang tertinggi secara bulanan terjadi pada moda angkutan sungai, danau, dan penyeberangan atau ASDP, yaitu sebesar 25,35 persen secara bulanan. Pada Mei 2025, jumlah penumpang tercatat 3,86 juta orang.
Di sisi lain, jumlah penumpang angkutan udara internasional mengalami penurunan sebesar 5,87 persen secara bulanan, dari 1,76 juta orang pada Mei 2025 menjadi 1,66 juta orang pada Juni.
"Faktor penyebabnya antara lain karena berakhirnya musim ibadah haji dan belum dimulainya kembali perjalanan ibadah umrah," jelasnya.
Secara tahunan, terjadi peningkatan jumlah penumpang pada hampir seluruh moda angkutan, kecuali moda angkutan udara domestik.
Peningkatan jumlah penumpang tertinggi terjadi pada moda angkutan laut domestik, yakni sebesar 18,68 persen secara tahunan. Kenaikan ini didorong oleh momen Idul Adha dan liburan sekolah, serta adanya program diskon tiket kapal dari pemerintah.
Sementara itu, pada perkembangan angkutan barang Juni 2025, secara bulanan terjadi penurunan jumlah angkutan barang pada seluruh moda transportasi dan penurunan tertinggi tercatat pada angkutan kereta sebesar 8,30 persen.
Secara tahunan, terjadi peningkatan jumlah angkutan barang pada moda angkutan udara domestik dan angkutan laut domestik.
Pertumbuhan tertinggi tercatat pada angkutan laut domestik, yaitu sebesar 17,26 persen dibandingkan dengan Juni 2024.