REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Indonesian Trade Promotion Center Dubai Muhammad Khomaini mengatakan, produk alat kesehatan Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi sebesar 9,15 juta dolar AS atau Rp137 miliar pada keikutsertaannya di Arab Health 2023.
Khomaini menyebutkan, terdapat produk alat kesehatan yang ditampilkan oleh 10 perusahaan Indonesia yang berpartisipasi dalam Arab Health 2023 pada 30 Januari hingga 2 Februari 2023 di Dubai World Trade Centre, Dubai, Persatuan Emirat Arab.
"Kesepuluh perusahaan Indonesia yang mengikuti Arab Health 2023 berhasil mencetak potensi transaksi Rp125 miliar," ujar Khomaini dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (6/2/2023).
Kesepuluh perusahaan yang mengikuti pameran ini, yaitu PT Enesers Mitra Berkah, PT Fyrom International, PT Graha Teknomedika, PT Inspiry Indonesia Konsultan, PT Mega Andalan Kalasan, PT Oneject Indonesia, PT Sterin Laboratories, PT Sugih Instrumendo Abadi, PT Trimitra Garmedindo, dan PT Triton Manufactures.
Produk-produk yang diminati, antara lain kasur rumah sakit (hospital bed), jarum suntik dengan penonaktifan otomatis (auto disable syringes), dan pompa pernapasan (respiratory pump). Menurut Khomaini, produk alat kesehatan Indonesia telah mampu bersaing di kancah global.
Dari potensi transaksi yang berhasil dicapai tersebut, kontribusi terbesar diperoleh dari enam kontrak dagang senilai 850 ribu dolar AS yang ditandatangani antara pelaku usaha Indonesia yaitu PT Mega Andalan Kalasan dengan sejumlah buyer yaitu Babil Medical Equipment LLC dari Persatuan Emirat Arab; Samiya International LLC dari Oman; Ibn Al Haytham Center dari Qatar; Behzad Medical Est, WLL dari Bahrain; Tabasheer Medical Co. Ltd. dari Sudan; dan Anudha Ltd. dari Tanzania.
Penandatanganan enam kontrak dagang tersebut dilakukan para pimpinan dari perusahaan serta disaksikan secara langsung oleh Duta Besar RI untuk Persatuan Emirat Arab, Husin Bagis; Konsul Jenderal RI Dubai, K. Candra Negara; Sekretaris Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Dita Novianti Sugandi Argadireja; serta Kepala ITPC Dubai, Muhammad Khomaini.
Khomaini mengungkapkan, pada keikutsertaan kali ini sebanyak 592 buyer telah mengunjungi Paviliun Indonesia. "Ketertarikan buyer tersebut tentunya menjadi hal yang sangat positif setelah beberapa tahun Indonesia absen di pameran tersebut. Indonesia tampil di pameran Arab Health terakhir kalinya di tahun 2017 lalu," jelas Khomaini.
Duta Besar RI untuk Persatuan Emirat Arab Husin Bagis menyampaikan, keikutsertaan Indonesia pada pameran ini merupakan langkah awal yang sangat baik bagi perusahaan Indonesia. "Sejak hari pertama pameran Arab Health 2023, perusahaan Indonesia berhasil mendapatkan kontrak dagang. Kegiatan ini diharapkan menjadi pemicu perusahaan Indonesia lain yang hadir sebagai eksibitor dalam Arab Health 2023 ini untuk mendapatkan setidaknya potensi transaksi dagang dengan para pembeli dari wilayah Timur Tengah dan Afrika," Husin.