REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (6/2/2023) pagi dibuka melemah 32,91 poin atau 0,48 persen ke posisi 6.878,8. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,99 poin atau 0,21 persen ke posisi 950,8.
Namun demikian, IHSG tetap berpeluang menguat seiring dengan rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV 2022 yang diperkirakan akan tetap kuat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode tersebut diperkirakan akan tetap kuat, seperti periode-periode sebelumnya.
"Sentimen pasar saham cenderung masih positif hari ini. Saham- saham big cap banks mengalami rally pada Jumat lalu," kata Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin (6/1/2023).
Pasar menantikan rilis data pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal IV-2022 dan sepanjang tahun 2022 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini.
Sementara itu, bursa Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Jumat (3/2/2023) lalu. Pasar mencemaskan rilis data tenaga kerja non-farm payroll yang naik sebesar 517 ribu pada Januari, atau melampaui estimasi yang sebesar 187 ribu.
Dengan fakta tersebut, pasar khawatir apabila The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuannya ke depan. Bursa Eropa bergerak menguat pada perdagangan Jumat (3/2/2023) lalu. Bursa Inggris rally ke posisi rekor tertinggi dipicu oleh koreksi pada mata uang poundsterling.
Secara teknikal, Shooting Star terbentuk pada resistance level memberi sinyal tekanan yang berpotensi berlanjut pada perdagangan hari ini. IHSG diperkirakan berada pada level support 6.830 dan level resistance 6.920.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei naik 290,19 atau 1,05 persen ke 27.799,6, Indeks Hang Seng turun 360,40 poin atau 1,66 persen ke 21.300,0, Indeks Shanghai melemah 15,84 poin atau 0,49 persen ke 3.247,5, dan Indeks Strait Times menguat 1,00 poin atau 0,03 persen ke 3.385,2.