Jumat 03 Feb 2023 11:25 WIB

Bank Sentral Eropa Naikkan Suku Bunga Jadi Tiga Persen

Bank Sentral Eropa diprediksi masih akan menaikkan suku bunga.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Seorang warga melintas di jembatan dengan latar belakang Bank Sentral Eropa, Kamis (16/1). Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi tiga persen pada Kamis (2/2/2023).
Foto: AP Photo/Michael Probst
Seorang warga melintas di jembatan dengan latar belakang Bank Sentral Eropa, Kamis (16/1). Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi tiga persen pada Kamis (2/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi tiga persen pada Kamis (2/2/2023). Secara eksplisit, ECB mengisyaratkan setidaknya satu kenaikan lagi dengan besaran yang sama pada bulan depan untuk melawan inflasi yang tinggi.

Pascakenaikan suku bunga, pasar keuangan segera menafsirkan langkah tersebut mengindikasikan siklus pengetatan akan segera berakhir. Sayangnya, tiga pembuat kebijakan ECB mengatakan kepada Reuters, Kamis (2/2/2023), setidaknya ada kenaikan suku bunga lagi pada Mei 2023.

Baca Juga

Kenaikan suku bunga berikutnya diproyeksikan dengan tingkatan yang sama tetapi membiarkan opsinya terbuka lebih. Tiga pembuat kebijakan yang berbicara kepada Reuters mengatakan kenaikan suku bunga Mei 2023 bisa bernilai 25 atau 50 basis poin.

"Dewan pengatur bermaksud untuk menaikan suku bunga sebesar 50 basis poin lagi pada pertemuan kebijakan moneter berikutnya pada Maret dan kemudian akan mengevaluasi jalur kebijakan moneter selanjutnya,” ungkap sumber tiga pembuat kebijakan ECB tersebut.

Presiden ECB Christine Lagarde juga membantah interpretasi bahwa langkah menaikan suku bunga tersebut merupakan siklus kenaikan mendekati akhir “Tidak. Kami tahu bahwa kami memiliki alasan untuk menutupi. Kami tahu bahwa kami belum selesai,” kata Lagarde dalam konferensi pers, Kamis (2/2/2023).

Lagarde menuturkan saat ini masih dalam perjuangan untuk membawa inflasi kembali ke targetnya sekitar dua persen. Saat ini, ECB telah menaikan suku bunga dengan untuk melawan kenaikan harga setelah terdampak pandemi Covid-19 dan krisis energi setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Secara terpisah, Dana Moneter Internasional mendesak bank mengkomunikasikan kemungkinan kebutuhan untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama. Hal itu dilakukan untuk membawa inflasi secara berkelanjutan kembali ke target.

Sebelum keputusan ECB, investor dan ekonom mengharapkan ECB untuk menaikkan suku bunga deposito sebesar 50 basis poin lagi pada Maret. Lalu membawa suku bunga ke kisaran 3,25-3,50 persen pada musim panas yang akan menjadi tertinggi sejak pergantian abad. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement