Kamis 02 Feb 2023 13:53 WIB

Sri Mulyani Sampaikan Sejumlah Strategi Hadapi Tantangan ke Depan

Indonesia termasuk mampu menghadapi tantangan pandemi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sejumlah strategi yang dilakukan pemerintah guna menghadapi berbagai tantangan yang muncul, seperti pandemi, geopolitik, perubahan iklim, dan teknologi.
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sejumlah strategi yang dilakukan pemerintah guna menghadapi berbagai tantangan yang muncul, seperti pandemi, geopolitik, perubahan iklim, dan teknologi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sejumlah strategi yang dilakukan pemerintah guna menghadapi berbagai tantangan yang muncul, seperti pandemi, geopolitik, perubahan iklim, dan teknologi. Ia mengatakan, dalam menghadapi tantangan pandemi, Indonesia termasuk negara yang mampu menanganinya sebagai suatu tantangan kesehatan sekaligus pemulihan ekonomi. 

“Hal tersebut merupakan suatu effort selama tiga tahun ini antara seluruh kelembagaan pusat dan daerah,” ujar Menkeu dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) 2023, seperti dilansir dari website Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kamis (2/2/2023).

Baca Juga

Ia menjelaskan, tantangan pandemi dihadapi dengan meningkatkan ketahanan berupa vaksinasi dan imunitas alami. Dengan kondisi pandemi Covid-19 yang mulai membaik, sambungnya, pemerintah berfokus meneruskan proses pemulihan ekonomi. 

Meski begitu, Sri Mulyani mengakui tantangan isu geopolitik menambah komplikasi dan kerumitan dari pemulihan ekonomi tersebut. Tidak hanya dari sisi militer, isu geopolitik juga menyebabkan disrupsi logistik dan sanksi ekonomi yang berimbas pada kenaikan harga sejumlah komoditas, seperti Crude Palm Oil (CPO) dan gandum.

Terkait tantangan di bidang teknologi, Menkeu menjelaskan perubahan teknologi memengaruhi kebiasaan masyarakat dalam sejumlah aspek, seperti cara bekerja, berproduksi, marketing, dan konsumsi. Sementara, tantangan lain yang dihadapi yakni perubahan iklim. 

“Kita barangkali akan terekspos dari sisi pertanian dan ketahanan pangan, dari sisi desain infrastruktur kita, dari sisi urbanisasi, dari sisi biaya yang harus dikeluarkan akibat frekuensi perubahan iklim. Ini yang bisa menyebabkan kerusakan yang tidak kecil,” jelas dia.

Menjawab berbagai tantangan tersebut, Menkeu pun memaparkan peran penting instrumen fiskal, instrumen moneter, dan instrumen kebijakan sektor keuangan untuk melindungi negara dari berbagai tantangan dan disrupsi yang menimbulkan guncangan luar biasa. Ia berharap, Lemhannas sebagai institusi yang strategis, mampu mengisi dan ikut membangun institutional building dalam demi menjaga ketahanan dalam negeri.

“Semoga Lemhannas sebagai Lembaga Ketahanan Nasional akan juga ikut menjawab dari berbagai tantangan-tantangan. Hal itu dengan terus bertransformasi,” kata Sri Mulyani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement