REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintahan Joe Biden telah berhenti menyetujui lisensi bagi perusahaan AS untuk mengekspor sebagian besar barang ke Huawei China. Hal itu disampaikan oleh tiga orang yang mengetahui masalah tersebut.
Huawei telah menghadapi pembatasan ekspor AS seputar barang-barang untuk 5G dan teknologi lainnya selama beberapa tahun. Akan tetapi pejabat di Departemen Perdagangan AS telah memberikan lisensi kepada beberapa perusahaan Amerika untuk menjual barang dan teknologi tertentu kepada perusahaan tersebut. Qualcomm Inc pada tahun 2020 mendapat izin untuk menjual chip smartphone 4G ke Huawei.
Seorang juru bicara Departemen Perdagangan mengatakan para pejabat terus menilai kebijakan dan peraturan, tetapi tidak mengomentari pembicaraan dengan perusahaan tertentu.
Huawei dan Qualcomm menolak berkomentar. Bloomberg dan Financial Times sebelumnya melaporkan langkah tersebut.
Juru bicara kementerian luar negeri China Mao Ning mengatakan bahwa China menentang AS yang menyalahgunakan gagasan keamanan nasional yang terlalu luas untuk menekan perusahaan China secara tidak wajar.
"Langkah itu bertentangan dengan prinsip ekonomi pasar dan aturan perdagangan dan keuangan internasional, merusak kepercayaan masyarakat internasional terhadap lingkungan bisnis AS dan merupakan hegemoni teknologi yang terang-terangan," kata Mao dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa.
Seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa pejabat AS sedang membuat kebijakan penolakan formal baru untuk pengiriman barang ke Huawei yang akan mencakup barang di bawah level 5G, termasuk barang 4G, Wifi 6 dan 7, kecerdasan buatan, serta komputasi dan cloud berkinerja tinggi.