REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan awal pekan, Senin (30/1/2023). IHSG melemah 0,38 persen ke level 6.872,48.
Sektor teknologi mengalami pelemahan terdalam dan diikuti transportasi & logistik, infrastruktur, keuangan, energi, properti & real estate, industrial dan barang baku. Total nilai transaksi yang diperdagangkan sebesar Rp 9,79 triliun.
Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan IHSG mengalami pelemahan seiring minimnya sentimen di dalam negeri. Meski demikian, data inflasi masih berpotensi menopang pergerakan IHSG.
"Kami melihat laporan tingkat inflasi yang berpeluang mengalami penurunan masih akan memberikan optimisme pasar saham dalam negeri," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Senin (30/1/2023).
Pada saat yang sama, harga komoditas terpantau masih berfluktuassi. Minyak mengalami penurunan harga, sementara batu bara kembali meningkat. Hal ini turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG khususnya emiten di sektor energi.
Sementara, konflik antara AS dan China atas Taiwan kembali memicu kecemasan setelah salah seorang Jenderal angkatan udara AS memperingatkan AS akan berperang melawan China dalam dua tahun ke depan.
"Kami memandang ketegangan yang terus berlanjut antara China dan AS dalam sejumlah aspek turut menjadi salah satu tantangan terhadap prospek ekonomi global ke depan," menurut riset.
Sepanjang hari ini Indeks LQ45 melemah sebesar 0,45 persen. Saham-saham yang mendominasi penguatan diantaranya KLBF, AMRT, INDF, dan BRPT. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya GOTO, BBRI, BBNI, BMRI, dan MDKA.