REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing pada pekan ketiga Januari 2023. BI mencatat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik Indonesia sebesar Rp 14,8 triliun.
“Dana asing yang masuk itu berasal dari beli neto Rp 14,49 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan beli neto Rp 0,30 triliun di pasar saham,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (20/1/2023).
Dia menambahkan, selama 2023, berdasarkan data setelmen hingga 19 Januari 2023, nonresiden beli neto mencapai Rp 36,33 triliun di pasar SBN. Lalu jual neto mencapai Rp 7,94 triliun di pasar saham.
Sementara itu, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun naik ke 87,21 bps per 19 Januari 2023. “Kenaikan CDS ini dari 86,08 bps per 13 Januari 2023,” ujar Erwin.
Bank Indonesia juga mencatat yield SBN 10 tahun turun ke level 6,63 persen pada akhir Kamis (19/1/2022). Lalu pada Jumat (20/1/2023) yield Sbn 10 tahun turun ke level 6,62 persen.