Kamis 29 Dec 2022 08:56 WIB

Cek Pilihan Saham Ajaib Sekuritas Jelang Tutup Tahun 2022

Expert Ajaib Sekuritas sarankan saham AKRA dan AVIA jelang penutupan akhir tahun

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Ajaib Sekuritas dalam risetnya menyebut IHSG akan dipengaruhi sejumlah sentimen, baik dari domestik maupun mancanegara. Salah satunya Credit Default Swap (CDS) Indonesia yang terpantau naik di akhir 2022.
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Ajaib Sekuritas dalam risetnya menyebut IHSG akan dipengaruhi sejumlah sentimen, baik dari domestik maupun mancanegara. Salah satunya Credit Default Swap (CDS) Indonesia yang terpantau naik di akhir 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak variatif pada perdagangan Kamis (29/12). Setelah ditutup melemah sebesar 1,05 persen di level 6.850,52, IHSG hari ini diproyeksi bergerak dikisaran 6.817 – 6.986.

Ajaib Sekuritas dalam risetnya menyebut IHSG akan dipengaruhi sejumlah sentimen, baik dari domestik maupun mancanegara. Salah satunya Credit Default Swap (CDS) Indonesia yang terpantau naik di akhir 2022. 

CDS Indonesia dengan tenor 5 tahun berada di level 101,68 pada akhir pekan lalu, meningkat 11,09 persen dari posisi sebelumnya di akhir November 2022 pada level 91,53. CDS tenor 10 tahun naik 4,67 persen menjadi level 173,46 dari periode sebelumnya. 

Sementara itu, Pemerintah berencana akan menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) mengenai Tarif Pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 dan menganut year end adjustment system yaitu pemotongan PPh 21 secara bulanan.

Dari mancanegara, Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2023 menjadi 2,2 persen. OECD menyatakan perekonomian global memiliki tantangan yang semakin berat dilihat dari inflasi yang terus meningkat, melemahnya kepercayaan konsumen, dan ketidakpastian yang tinggi.

Sementara itu, Industry Production Korea Selatan pada November 2022 tercatat tumbuh 0,4 persen MoM. Angka tersebut lebih baik dibanding periode sebelumnya yang tercatat kontraksi sebesar 3,5 persen MoM. 

Berdasarkan proyeksi dan sentimen tersebut, Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih merekomendasikan saham - saham pilihan yang patut dicermati pada perdagangan hari ini.

 TOWR

Buy :1.090

TP  : 1.125

Stop loss: <1.070

Secara teknikal uptrend jangka pendek, ditutup di atas MA 5 harinya dengan volume mencoba naik, stochastic di area netral dan MACD bar histogram positif.

TOWR melalui anak usaha iForte membeli 23,72 persen saham PT Abadi Tambah Mulia Internasional (ATMI). Pada akhir tahun ini TOWR akan memiliki 124 ribu km sambungan fiber optic dari hasil akuisisi PT Alita Praya Mitra. Prospek Menara telekomunikasi masih positif ke depan terdorong oleh tingginya permintaan akan transportasi data, backbone, backhaul, dan leased line menuju pusat data.

AVIA

Buy :650

TP  : 670

Stop loss: <635

Morning doji star candle dengan volume yang naik dibanding hari sebelumnya, stochastic bergerak naik dan MACD bearish terbatas, berpotensi rebound.

Kinerja AVIA pada kuartal III 2022 mencatat net profit yang tumbuh 41,6 persen QoQ menjadi Rp 1,1 triliun. Kinerja positif tersebut diproyeksi berlanjut seiring dengan rencana strategis AVIA untuk membangun jaringan distribusi hingga 2026. Hingga saat ini AVIA memiliki 140 pusat distribusi, dan 40 pusat distribusi pihak ketiga.

AKRA

Buy :1420

TP  : 1465

Stop loss: <1.395

Bullish engulfing candle dengan volume yang naik signifikan dibanding hari sebelumnya, MACD bar histogram dalam momentum positif.

Kinerja AKRA sepanjang kuartal III 2022 mencatat laba bersih yang tumbuh 96 persen menjadi sebesar Rp 1,564 triliun. Hal tersebut dipicu dari kenaikan pertumbuhan penjualan di segmen perdagangan dan distribusi yang tumbuh 100 persen mencapai Rp 34,6 triliun. AKRA berpotensi mencatat kinerja positif seiring kuatnya permintaan akan bahan kimia dasar dan produk BBM serta permintaan akan lahan industry yang tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement