REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Perusahaan-perusahaan besar China yang tercatat di AS, termasuk Pinduoduo Inc dan Full Truck Alliance Co, telah menunda diskusi tentang potensi listing Hong Kong. The Information, perusahaan publikasi bisnis industri teknologi AS melaporkan pada Rabu (28/12/2022) dengan mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Laporan itu muncul setelah pengawas akuntansi AS mengatakan memiliki akses penuh untuk memeriksa dan menyelidiki perusahaan-perusahaan di China untuk pertama kalinya, menghilangkan risiko bahwa sekitar 200 perusahaan China dapat dikeluarkan dari bursa saham AS di tengah hubungan yang sulit antara ekonomi terbesar di dunia itu.
Sementara perusahaan e-commerce China telah menghentikan diskusi tentang potensi listing di Hong Kong, perusahaan platform angkutan digital terbesar di dunia Full Truck Alliance telah membatalkan rencana jangka panjangnya, menurut laporan tersebut.
Perusahaan-perusahaan seperti Alibaba Group Holding dan JD.com juga telah merencanakan pencatatan di Hong Kong selama beberapa tahun terakhir untuk melindungi risiko potensi delisting di Amerika Serikat karena perselisihan politik dengan China. Pinduoduo dan Full Truck Alliance tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.