REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Tesla menghentikan produksi di pabriknya di Shanghai. Hal ini meneruskan rencana sebelumnya untuk menghentikan sebagian besar pekerjaan di pabrik tersebut pada minggu terakhir Desember.
Seperti dilansir dari laman Reuters, Senin (26/12/2022) pembuat mobil AS membatalkan shift pagi dan memberi tahu semua pekerja di pusat manufaktur paling produktif mereka dapat memulai istirahat mereka, kata orang-orang dan pemberitahuan yang dilihat oleh Reuters. Perusahaan tidak memberikan alasan.
Pada awal bulan ini bahwa raksasa mobil listrik itu berencana menghentikan produksi Model Y di pabrik tersebut mulai 25 Desember hingga 1 Januari. Adapun penangguhan itu terjadi di tengah gelombang infeksi yang meningkat setelah China melonggarkan kebijakan nol-Covid awal bulan ini, sebuah langkah tiba-tiba yang disambut baik oleh bisnis dan publik tetapi sangat mengganggu operasi bisnis dalam jangka pendek.
Salah satu orang mengatakan para pekerja di Tesla dan pemasoknya juga jatuh sakit sebagai bagian dari gelombang ini, menimbulkan tantangan bagi operasi dalam seminggu terakhir. Tesla juga bergulat dengan tingkat inventaris yang tinggi karena pasar terbesar kedua bersiap penurunan.
Pabrik Shanghai telah difokuskan pada pembuatan model ekspor pada minggu lalu. Perwakilan media di Tesla China tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Penangguhan perakitan Model Y di pabrik pada akhir bulan akan menjadi bagian dari pemotongan produksi yang direncanakan sekitar 30 persen pada bulan tersebut untuk model tersebut, model terlaris Tesla, di pabrik Shanghai.
Pabrik Shanghai, pusat manufaktur terpenting perusahaan kendaraan listrik Elon Musk, tetap beroperasi normal selama minggu terakhir Desember tahun lalu.