REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui program empat bulan untuk Ukraina. Tujuannya untuk menjaga stabilitas ekonomi setelah invasi Rusia ke negara itu, dan membantu mempromosikan pembiayaan donor.
Program yang disebut Pemantauan Program dengan Keterlibatan Dewan (PMB) telah disetujui oleh manajemen IMF pada 9 Desember lalu. Dibahas pada Senin (19/12/2022) waktu setempat, Dewan Eksekutif IMF mengungkapkan, program tersebut akan membantu Ukraina menerapkan kebijakan yang bijaksana dan mengkatalisasi pembiayaan eksternal.
"Dukungan keuangan eksternal yang besar dan dapat diprediksi akan sangat penting untuk keberhasilan strategi otoritas, dan pencairan dana di muka akan membantu mengatasi tekanan pada awal 2023," kata Deputi Direktur Pelaksana Pertama IMF Gita Gopinath dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters, Selasa (20/12/2022).
Kepala Misi IMF untuk Ukraina, Gavin Gray mengatakan IMF memperkirakan negara itu akan membutuhkan antara 40 miliar dolar AS hingga 57 miliar dolar AS dalam pembiayaan eksternal pada 2023. IMF tidak akan memberikan pinjaman tetapi berharap PMB akan membantu meningkatkan kepercayaan di antara negara-negara donor untuk mendukung Ukraina.
Sebagai bagian dari program, Ukraina telah berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah untuk memperkuat pendapatan pajaknya. Juga menghidupkan kembali pasar utang dalam negeri, dan melakukan reformasi sektor keuangan.
Pada saat yang sama, lanjut Gopinath, PMB berusaha untuk mempromosikan transparansi dan mempertahankan keuntungan yang diperoleh dengan susah payah dari program-program yang didukung IMF sebelumnya.
"Termasuk di bidang kemandirian Bank Nasional Ukraina dan, lebih luas lagi, tata kelola dan anti-korupsi. Implementasi yang kuat dari PMB akan membantu membuka jalan menuju kemungkinan program dukungan penuh IMF," kata Gopinath.