Rabu 14 Dec 2022 13:30 WIB

Dari 221 Ribu Petani Milenial, Sudah 38.799 Orang yang Akses KUR

Total dana KUR yang diakses petani milenial telah mencapai Rp 2,2 triliun

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala BPPSDMP Pertanian, Kementan, Dedi Nursyamsi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (14/12/2022). Kementerian Pertanian mencatat jumlah petani milenial di Indonesia saat ini mencapai 221.721 orang. Para petani tersebut didampingi secara intensif oleh pemerintah pusat agar konsisten dalam menjalani usaha yang ditekuni dan menjadi regenerasi petani di Indonesia.
Foto: Dok Humas BPPSDMP Kementan
Kepala BPPSDMP Pertanian, Kementan, Dedi Nursyamsi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (14/12/2022). Kementerian Pertanian mencatat jumlah petani milenial di Indonesia saat ini mencapai 221.721 orang. Para petani tersebut didampingi secara intensif oleh pemerintah pusat agar konsisten dalam menjalani usaha yang ditekuni dan menjadi regenerasi petani di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian mencatat jumlah petani milenial di Indonesia saat ini mencapai 221.721 orang. Para petani tersebut didampingi secara intensif oleh pemerintah pusat agar konsisten dalam menjalani usaha yang ditekuni dan menjadi regenerasi petani di Indonesia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan, dari total jumlah petani tersebut, sedikitnya terdapat 38.799 petani milenial yang sudah mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total nilai lebih dari Rp 2,2 triliun.

"Ini berarti mereka sudah serius menjalani usahanya karena kredit itu harus dikembalikan sehingga usahanya harus berkembang," kata Dedi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (14/12/2022).

Dedi menjelaskan, Kementan pada pemerintahan kali ini menargetkan pemberdayaan 2,5 juta petani milenial hingga 2024 mendatang. Target tersebut sudah tercapai sebab hingga saat ini Kementan telah menjamah sedikitnya sekitar 9,9 juta petani milenial di Indonesia.

Namun, mereka yang dapat konsisten menjalankan usahanya baru sebanyak 221.721. Oleh karena itu, para petani muda tersebut mendapatkan pendampingan secara intensif dan terus didorong untuk memanfaatkan fasilitas KUR agar skala bisnis bisa terus berkembang."Kita harus memiliki petani milenial yang profesional, mandiri, dan berdaya saing. Salah satu kriterianya yang sudah mendapatkan KUR, itu tandanya dia sudah menjadi wirausaha," kata Dedi.

Lebih lanjut, Dedi pun mengingatkan agar petani milenial saat ini tidak hanya fokus pada penanaman dan budidaya pertanian. Pasalnya, tanpa perhitungan akses pasar yang tepat, hasil panen berpotensi tidak terserap dan menimbulkan kerugian yang berujung pada turunnya minat usaha pertanian.

"Jangan hanya tanam, tanam, tanam. Begitu jual nanti bingung. Pola pikir petani harus diubah, tentukan dulu pasar, pastikan pasar, baru main di on farm," kata Dedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement