REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Konflik antara China dan Taiwan masih terus berlangsung. Kondisi ini disebut dapat mempengaruhi aktivitas ekspor dan impor di dalam negeri. Sebabnya, kedua negara merupakan mitra dagang yang cukup besar bagi Indonesia.
"Kalau mereka (China-Taiwan) bersitegang atau perang sudah pasti akan mengganggu ekspor impor kita dalam hal ini sangat signifikan," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sarman Simanjorang, Senin (14/11/2022).
Berkaca dari Eropa, Sarman menjelaskan, gangguan yang terjadi di negara mitra dagang bisa menyebabkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terutama di sektor padat karya. Negara-negara Eropa tidak bisa melakukan pemesanan karena sedang mengalami krisis.
Padahal, lanjut Sarman, keberlangsungan usaha di sektor padat karya sangat bergantung sepenuhnya dari pemesanan luar negeri. Apalagi nilai ekspor ke China dan Taiwan terbilang cukup tinggi.
Sarman berharap, konflik China-Taiwan tidak memburuk ke depannya dan stabilitas Indonesia tetap terjaga sehingga tidak mempengaruhi animo investor untuk masuk ke Indonesia. "Kita doakan bersama mudah-mudahan tidak berlanjut, perang Rusia Ukraina juga tidak berlanjut dan stabilitas politik tidak gaduh sehingga tidak mengurangi niat investor masuk ke Indonesia," paparnya.