Selasa 01 Nov 2022 17:54 WIB

Adaro Minerals Bukukan Laba Inti Rp 4,55 Triliun Hingga Kuartal III 2022

ADMR mencatat laba inti naik 456 persen dari 52 juta dolar AS pada tahun lalu.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Gita Amanda
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) telah merilis laporan keuangan konsolidasian untuk sembilan bulan pertama tahun ini. Dalam laporan tersebut, ADMR tercatat membukukan kinerja positif. (ilustrasi).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) telah merilis laporan keuangan konsolidasian untuk sembilan bulan pertama tahun ini. Dalam laporan tersebut, ADMR tercatat membukukan kinerja positif. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) telah merilis laporan keuangan konsolidasian untuk sembilan bulan pertama tahun ini. Dalam laporan tersebut, ADMR tercatat membukukan kinerja positif.

ADMR melaporkan, EBITDA operasional per 30 September 2022 meningkat 318 persen menjadi 411 juta dolar AS dari 98 juta dolar AS pada periode yang sama tahun lalu. ADMR juga mencatat laba inti 292 juta dolar AS atau Rp 4,55 triliun, naik 456 persen dari 52 juta dolar AS pada tahun lalu.

Baca Juga

"Kenaikan ASP yang signifikan dan kenaikan volume penjualan ADMR mendorong kenaikan profitabilitas," kata Presiden Direktur dan CEO Adaro Minerals Indonesia, Christian Ariano Rachmat, dalam keterangannya dikutip Selasa (1/11/2022).

ADMR mencatat pendapatan usaha 666 juta dolar AS, atau naik 188 persen yoy 231 juta dolar AS pada tahun lalu berkat kenaikan volume penjualan dan ASP secara tahunan. ADMR mencatat kenaikan 105 persen pada ASP per September tahun ini dari periode yang sama tahun lalu berkat kenaikan permintaan pascapandemi serta peristiwa geopolitis.

Pada kuartal III 2022, harga dipengaruhi volatilitas di pasar batu bara metalurgi. ASP pada periode tersebut tun mengalami penurunan signifikan sebesar 30 persen dari kuartal II 2022.

Volume produksi sejak awal tahun naik 48 persen menjadi 2,56 juta ton dari 1,73 juta ton pada periode yang sama di 2021. Volume penjualan ADMR per September 2022 mencapai 2,19 juta ton, atau naik 41 persen dari 1,55 juta ton pada periode tahun lalu.

Di sisi lain, beban pokok pendapata naik 80 persen menjadi 252 juta dolar AS dari 140 juta dolar AS pada periode tahun lalu. Kenaikan ini terutama karena kenaikan royalti yang terjadi akibat kenaikan pada volume penjualan maupun ASP.

Selain itu, beban usaha juga meningkat 38 persen menjadi 26 juta dolar AS dari 19 juta dolar AS pada tahun sebelumnya. Hal ini terutama karena kenaikan komisi penjualan seiring kenaikan volume penjualan.

Total aset ADMR pada akhir September 2022 naik 52 persen menjadi 1.243 juta dolar AS dari 815 juta dolar AS pada akhir September 2021. Sementara total liabilitas turun 1 persen menjadi 753 juta dolar AS dari 762 juta dolar AS pada tahun sebelumnya.

Belanja modal Perseroan hingga September 2022 mencapai 4,9 juta dolar AS atau setara dengan penurunan 17 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 5,9 juta dolar AS. Belanja modal pada periode ini terutama digunakan untuk ekspansi pelabuhan Tuhup dan uang muka untuk proyek smelter aluminium.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement