Senin 10 Oct 2022 02:20 WIB

Ini Penjelasan Pertamina Soal Viral Pertalite Diklaim Punya RON 89

Lemigas sudah mengecek sampel dan hasilnya semua sesuai RON 90.

Sejumlah pengendara motor mengantri untuk melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite di SPBU Adau Migas Kalbar di Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Selasa (13/9/2022). PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menjamin ketersediaan stok BBM bersubsidi untuk wilayah Kalimantan Barat sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh Pemerintah bersama Badan Pengatur Hilir Minyak dan gas (BPH Migas) sehingga masyarakat diharapkan tetap membeli BBM sesuai dengan kebutuhan karena stok mencukupi.
Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Sejumlah pengendara motor mengantri untuk melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite di SPBU Adau Migas Kalbar di Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Selasa (13/9/2022). PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menjamin ketersediaan stok BBM bersubsidi untuk wilayah Kalimantan Barat sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh Pemerintah bersama Badan Pengatur Hilir Minyak dan gas (BPH Migas) sehingga masyarakat diharapkan tetap membeli BBM sesuai dengan kebutuhan karena stok mencukupi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina mengonfirmasi terkait viralnya pengetesan Pertalite yang seharusnya memiliki Research Octane Number (RON) 90, namun dengan pengetesan sederhana oleh salah seorang warganet menunjukkan lebih rendah RON 89. Perbedaan RON itupun mengarah ke Pertamina yang dianggap menurunkan kualitas Pertalite, namun pihak Pertamina membantah hal tersebut.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menekankan setiap pengujian kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) memiliki alatnya tersendiri. Khusus Pertalite alat pengujian RON yang akurat harus mengacu kepada metode standar seperti ASTM RON method. Yakni seluruh proses pengujian dapat divalidasi dan alat yang digunakan selalu dikalibrasi.

Baca Juga

Menurut dia, alat pengetesan yang digunakan oleh seseorang yang diperlihatkan di media sosial tersebut, tidak bisa dipastikan kualitasnya.

"Pertamina tidak dapat memastikan alat yang digunakan dalam pengujian RON. Jika alat yang digunakan tersebut adalah Oktan Analyzer Portable, alat tersebut juga harus terbukti sudah terkalibrasi menggunakan certified reference material secara berkala," jelas Irto kepada wartawan, Ahad (9/10/2022).

Ia menekankan, Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) yang berada di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga sudah menguji enam sampel Pertalite di SPBU wilayah Jakarta. Seluruh sampel menunjukkan hasil atau spesifikasi Pertalite masih sesuai dengan ketentuan RON 90.

Spesifikasi Pertalite RON 90 ini sesuai dengan keputusan Dirjen Migas No. 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM. Dimana jenis Bensin, Pertalite memiliki RON 90 yang harus dipasarkan di dalam negeri.

Sebelumnya di beberapa akun media sosial menunjukkan pengetesan sederhana menggunakan alat tes RON portable ke dalam tabung kaca berisi Pertalite oleh akun Twitter @yo2thok. Ketika alat pengetesan portable itu dicelupkan ke tabung kaca berisi Pertalite, terbaca angka 89, bukan 90 sesuai aturan RON yang seharusnya beredar untuk Pertalite.

RON yang lebih rendah memungkinkan menurunkan emisi gas buang hingga performa mesin jadi lebih buruk. Sehingga semakin tinggi RON BBM, maka semakin bagus dalam emisi gas buang dan memperbaiki kinerja mesin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement