REPUBLIKA.CO.ID, TABANAN -- Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar vaksinasi hewan gratis untuk penguatan pengendalian Rabies di Bali sekaligus dalam peringatan Hari Rabies Dunia. Sekretaris Jenderal Kasdi Subagyono mengatakan gerakan vaksinasi massal di Bali juga dilakukan untuk memastikan di wilayah KTT G20 Hewan Penular Rabies (HPR) tervaksin.
"Hari Rabies Sedunia merupakan momentum untuk memberikan peringatan kepada masyarakat dan kita semua dipemerintahan untuk senantiasa mengendalikan penyakit ini karena memang penyakit ini sangat berbahaya," kata Kasdi, dalam keterangan resminya, Jumat (30/9/2022).
Kasdi mengatakan rabies merupakan penyakit zoonosis yakni penyakit bisa menular dari hewan ke manusia. Untuk itu, guna mengurangi dan mencegah kasus kematian akibat rabies pada manusia, Kementan terus melakukan koordinasi lintas sektor dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait lainnya.
Di antaranya kerjasama dengan World Organisation for Animal Health (WOAH), Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO). "Kerja sama dengan mitra kerja bilateral seperti Australia juga kita lakukan. Upaya ini sudah dilakukan Kementerian Pertanian bersama seluruh pemerintah daerah utamanya saat ini adalah pemerintah Bali karena Bali merupakan salah satu central penyebaran Rabies juga," ujarnya.
Kasdi menyampaikan pengendalian rabies harus dilakukan dengan masif. Kementan juga telah menyusun kembali peta jalan untuk pengendalian rabies. Tidak hanya itu, rabies juga sangat strategis dan penting didukung dengan program baik.
"Saya mengajak semua untuk bisa bahu membahu memberantas rabies secara berkesinambungan,"terang Kasdi.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah menyampaikan, pengendalian Rabies dapat sukses bila cakupan vaksinasi HPR minimal telah mencapai 70 persen. Menurut Nasrullah, saat ini telah terdistribusi 91 ribu dosis vaksin Rabies untuk Bali.
"Kerja sama lintas sektor melalui tata laksana kasus gigitan terpadu (Takgit) sangat penting dan efektif dalam mencegah kasus kematian akibat rabies pada manusia, sekaligus meningkatkan aktivitas pengendalian rabies pada hewan,” ungkap Nasrullah.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Tabanan, I Wayan Kotio mengapresiasi langkah Kementan dalam memberantas dan mencegah penyebaran rabies di Bali. Menurutnya upaya ini sekaligus membantu Bali sebagai daerah pariwisata.
"Bali merupakan tujuan wisata dan lokasi pelaksanaan event internasional sehingga pemerintah Bali sangat berkepentingan untuk menjaga keamanan Bali terutama dari rabies dan penyakir zoonis lainnha," ujar Wayan.
Wayan menyatakan Bali siap untuk menyukseskan upaya Kementan dalam mengentaskan dan mencegah penyebaran rabies di Bali dengan melakukan vaksin diseluruh daerah mulai dari kota hingga desa di Bali. "Kita siap bergerak karena vaksinnya sudah disiapkan oleh Kementan. Mudah -mudahan sebelum 2030 sesuai target Kementan, Bali sudah bebas dari rabies," ujar dia.