Rabu 07 Sep 2022 22:45 WIB

NFA Teken Kerja Sama dengan KBUMN Perkuat Cadangan Pangan Nasional

NFA menyebut selalu bersama BUMN dalam menjaga dan stabilisasi pangan nasional

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi. Badan Pangan Nasional (NFA) resmi menjalin kerja sama dengan Kementerian BUMN untuk penguatan cadangan pangan nasional sebagai upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi. Badan Pangan Nasional (NFA) resmi menjalin kerja sama dengan Kementerian BUMN untuk penguatan cadangan pangan nasional sebagai upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Pangan Nasional (NFA) resmi menjalin kerja sama dengan Kementerian BUMN untuk penguatan cadangan pangan nasional sebagai upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan.

Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi mengatakan, keberadaan BUMN memegang peran strategis karena memiliki stok cadangan pangan. Menurut dia, kerja sama NFA dengan Kementerian BUMN juga menjadi yang paling intens.

"Sejauh ini NFA selalu bersama BUMN dalam upaya menjaga stabilisasi pasokan dan harga komoditas pangan. Dengan dukungan Kementerian BUMN kami akan meningkatkan volume kerja sama, seiring semakin ketatnya tantangan pangan yang dihadapi," kata Arief dalam keterangan resminya diterima Republika.co.id, Rabu (7/9/2022).

Ia menjelaskan, salah satu sinergi yang akan terus ditingkatkan yaitu terkait penguatan stok pangan melalui cadangan pangan nasional yang saat ini digawangi oleh BUMN Pangan.

Saat ini BUMN yang memiliki stok cadangan pangan pangan adalah Bulog, ID FOOD, dan Holding Perkebunan PTPN.  

Adapun, cadangan pangan yang dimiliki oleh BUMN meliputi, beras, gula pasir, daging ruminansia, daging ayam, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, dan telur ayam.

Arief mendorong, kedepannya stok cadangan pangan tersebut akan terus ditingkatkan baik dari segi jumlah maupun jenisnya. Hal itu agar dapat dioptimalisasikankan untuk intervensi stabilisasi pasokan dan harga hulu-hilir.

Arief memastikan, NFA bersama Kementerian BUMN telah sejalan untuk bersama-sama memperkuat cadangan pangan nasional. Kedua lembaga, kata dia, telah sepakat untuk mengoptimalisasi peran BUMN Pangan sebagai penjaga stok cadangan pangan nasional.

"Indonesia harus memiliki cadanga pangan yang mencukupi tidak hanya di tingkat pusat bahkan sampai ke level pemerintah daerah dan desa,” ujarnya.

Lebih lanjut, Arief menambahkan, ketersediaan cadangan pangan nasional ini dapat disalurkan untuk hal-hal yang bersifat penugasan atau keperluan tidak terduga. Seperti kekurangan atau krisis pangan, gejolak harga, bencana alam, bantuan pangan, kerja sama internasional, serta masalah pangan lainnya.

Selain itu, juga dapat salurkan untuk keperluan lain yang ditetapkan pemerintah, mekanisme pasar untuk stabilisasi harga dan perputaran stok, dan ekspor.

Ia pun merinci kelompok penerima manfaat dari cadangan pangan nasional ini, seperti keluarga kurang mampu, pelaku usaha, peternak mandiri, pasar tradisional, serta masyarakat internasional.

Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury mengatakan, siap meningkatkan kolaborasi dengan NFA. Saat ini Kementerian BUMN telah menyiapkan inisiatif strategis Bulog dan ID Food yang mengacu pada lima prioritas. Yaitu nilai ekonomi dan sosial, inovasi model bisnis, kepemimpinan teknologi, peningkatan investasi, dan pengembangan talenta.

"Upaya memperkuat kolaborasi antara NFA dengan Kementerian BUMN ini sejalan dengan arahan Presiden RI yang menyatakan agar seluruh stakeholder pangan memperkuat kerja sama dalam rangka memastikan ketahanan pangan nasional di tengah ancaman krisi pangan, krisi energi, dan krisis keuangan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement