REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deu Calion Futures (DCFX) bertekad membawa sektor perdagangan dan investasi semakin populer di Indonesia. Memasuki usia satu tahun pertamanya di Indonesia, DCFX sendiri ingin terus menjadi lembaga keuangan lintas global yang menjangkau produk dan pasar keuangan seperti saham CGD, komoditi, forex, dan index saham.
"Sebagai pencetus Penanaman Modal Asing (PMA) untuk broker legal di Indonesia, keamanan dana nasabah sangat penting untuk kami. Kami memiliki lisensi di bawah naungan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan juga anggota dari Bursa Berjangka Jakarta (JFX) serta Kliring Berjangka Indonesia," kata Presiden Direktur DCFX Rita Sagita dalam konferensi pers di JW Marriot, Jakarta, Selasa (6/9/2022).
"Aplikasi DCFX dikembangkan dengan prinsip dasar menjaga keamanan dana klien, kecepatan proses transaksi serta memperhatikan regulasi Bappebti sehingga hal ini mendukung keamanan trader untuk berinvestasi dengan DCFX. Namun diingatkan trading derivatif mengandung risiko," ujarnya.
Direktur Operasional DCFX Tonny Fong menambahkan, menyampaikan pelayanan terbaik untuk nasabah menjadi perhatian utama perusahaan. Ia mengatakan, fitur-fitur terbaru disediakan untuk pengembangan dan masukan dari paratrader dan analis profesional.
Beragam fasilitas dan fitur ini tersedia, baik di aplikasi maupun di website. Di sini, kata dia, para trader dapat mengakses fitur live stream, sinyal, video dan headline baik di aplikasi maupun website DCFX.
"Dengan mengakses website maupun aplikasi DCFX, trader dapat menemukan fiturLive Stream yang setiap harinya membagikan kabar dan edukasi terbaru melalui Live Webinar seperti Daily Market Analysis, Weekly Preview, Live Trade, Live DCFXcourse dan masih banyak lagi. Acaralive tersebut juga memiliki jadwal teratur dan mengetengahkan para analis dan profesional yang memiliki sertifikat WPB dari Bappebti," ujar dia.
Chief Business Officer Philip Chan mengatakan, saat ini kantor pusat yang ada di Singapura terus berupaya melakukan pengembangan di berbagai negara. "Setelah Indonesia, tentu kami juga sedang mempertimbangkan dengan matang mengenai potensi di negara lain," kata dia dalam kesempatan yang sama.