Rabu 07 Sep 2022 05:23 WIB

Pemerintah Prediksi Nilai Ekonomi Digital Indonesia capai 70 miliar dolar AS

Ekonomi digital Indonesia tumbuh pesat dan menjadi penopang perekonomian dalam negeri

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate memberikan keterangan pers usai Pertemuan Tingkat Menteri Ekonomi Digital atau Digital Economy Ministers Meeting (DEMM) Presidensi G20 Indonesia di Nusa Dua, Bali, Kamis (1/9/2022). Pertemuan Tingkat Menteri itu membahas tiga isu utama yaitu pemerataan akses digital, literasi digital, dan arus data lintas batas negara yang aman.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate memberikan keterangan pers usai Pertemuan Tingkat Menteri Ekonomi Digital atau Digital Economy Ministers Meeting (DEMM) Presidensi G20 Indonesia di Nusa Dua, Bali, Kamis (1/9/2022). Pertemuan Tingkat Menteri itu membahas tiga isu utama yaitu pemerataan akses digital, literasi digital, dan arus data lintas batas negara yang aman.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia sangat pesat jika dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara. 

Menteri Koordinator Maritim dan dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan nilai ekonomi digital Indonesia pada 2021 sebesar 70 miliar dolar AS dan diprediksi tumbuh dua kali lipat daripada 2025.

Baca Juga

“Ekonomi digital Indonesia tumbuh pesat dan menjadi penopang perekonomian dalam negeri akibat dampak pandemi. Ekonomi digital memiliki peran penting dalam mencapai visi menjadi negara maju pada 2045,” ujarnya saat webinar, Selasa (6/9/2022).

Bagi para startup, lanjut Luhut, pemerintah berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia khususnya untuk mencapai lebih banyak unicorn. Selain itu Pemerintah tidak hanya akan bertindak sebagai regulator, namun juga fasilitator bahkan akselerator.

Turut hadir lima perwakilan unicorn Indonesia di antaranya, CEO Kopi Kenangan, Edward Tirtanata, COO Xendit, Tessa Wijaya, CEO J&T Express, Robin Lo, CEO & Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto, CEO tiket.com George Hendrata dan dimoderasi oleh Rudiantara, Chairman Nexicorn, sekaligus Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia 2014-2019.

Dari sisi pelaku usaha, CEO dan Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto menambahkan perusahaannya telah menyandang status unicorn merupakan sebuah awal, yang terpenting justru mempertahankan bisnis secara berkelanjutan. 

“Kami memahami bahwa perilaku konsumen terus berubah. Hal tersebut mendorong kami untuk mempersiapkan ekosistem dan memperkuat sinergi jaringan offline online atau omnichannel. Maka demikian Blibli sudah siap dengan segala bentuk disrupsi dan pergeseran perilaku di masa yang akan datang,” ucapnya.

CEO tiket.com George Hendrata berpesan pada calon unicorn Indonesia bahwa memahami pasar akan membantu menciptakan sebuah solusi yang tepat guna dan relevan.

“Fokus pada kebutuhan stakeholder, mulai dari pelanggan, pemegang saham, termasuk para karyawan merupakan kunci dari perjalanan tiket.com selama ini. Menavigasi perusahaan startup untuk mendapatkan status unicorn dibutuhkan konsistensi, baik dalam inovasi maupun kualitas layanan. Bukan sesuatu yang mudah tapi hasilnya akan sepadan,” tutur George.

Rudiantara menambahkan dukungan pemerintah dan kolaborasi berbagai pihak, Indonesia diharapkan dapat menelurkan banyak unicorn-unicorn baru. “Forum seperti ini memfasilitasi antara global venture capital dengan startup potensial. Harapannya diskusi hari ini bisa menginspirasi lebih banyak pihak serta menjadi fasilitator pertumbuhan startup Indonesia hingga masuk ke level unicorn,” ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement