REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk. akan menggelar rights issue dalam waktu dekat. Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan aksi korporasi emiten bersandi saham WSKT itu masih cukup menarik.
Menurut Valdy, pelaksanaan rights issue ini bisa menjadi katalis positif karena dapat memperkuat dan memperbaiki struktur permodalan WSKT. Rasio utang (DER) Perseroan diperkirakan akan lebih sehat.
"Dengan rights issue, WSKT memiliki modal yang lebih kuat untuk menopang realisasi target kontrak baru di 2022 dan ke depannya," kata Valdy kepada Republika, Rabu (24/8).
Valdy memperkirakan rights issue WSKT berpotensi terserap optimal. Sentimen positif berasal dari kenaikan realisasi kontrak baru WSKT sebesar Rp 9,39 triliun di semester pertama 2022 dari Rp 3,13 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, sentimen positif juga datang dari realisasi anggaran infrastruktur yang kemungkinan akan didorong pada semester kedua 2022, terutaam di kuartal akhir 2022. Hal ini sejalan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang sudah mulai melandai.
Dengan demikian, Pemerintah bisa kembali fokus ke pembangunan infrastruktur. Hal ini tentunya akan mendongkrak kinerja emiten konstruksi termasuk WSKT.
Dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), WSKT mengumumkan akan melaksanakan rights issue pada tahun ini. Melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) III, Perseroan akan menerbitkan saham sebanyak banyaknya 8,72 miliar Saham Seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Dana yang diperoleh dari hasil PUT III ini setelah dikurangi biaya-biaya seluruhnya akan digunakan untuk penyelesaian proyek jalan tol, modal kerja dan indirect cost (bunga, pajak, dan biaya administrasi) proyek konstruksi serta investasi pengembangan entitas anak Perseroan.