Rabu 06 Jul 2022 15:16 WIB

Permintaan Tinggi, Mitratel Naikkan Target Pembangunan Fiber Optic

Mitratel sebut permintaan pembangunan fiber optic sudah mencapai 2.117 km

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel menaikkan target pembangunan fiber optic pada tahun 2022. Sebelumnya, Mitratel mematok ekspansi fiber optic pada tahun ini akan mencapai sepanjang 6.000 km.
Foto: Telkom
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel menaikkan target pembangunan fiber optic pada tahun 2022. Sebelumnya, Mitratel mematok ekspansi fiber optic pada tahun ini akan mencapai sepanjang 6.000 km.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel menaikkan target pembangunan fiber optic pada tahun 2022. Sebelumnya, Mitratel mematok ekspansi fiber optic pada tahun ini akan mencapai sepanjang 6.000 km. 

Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan revisi target dilakukan seiring meningkatnya permintaan terhadap saluran transmisi tersebut. "Target fiber optic kita sempat mention di 6.000 km, tapi demand atas fiber optic sangat tinggi," kata Hendra dikutip Rabu (6/7).

Hingga saat ini, Hendra mengungkapkan, permintaan pembangunan fiber optic sudah mencapai 2.117 km dan diperkirakan akan terus meningkat sampai akhir tahun. Menurut Hendra, pihaknya sedang mangkaji ulang terkait kemungkinan meningkatkan target ekspansi.

Selain menara, fiber optic merupakan salah satu bisnis yang juga akan dikembangkan dalam ekosistem Mitratel pada tahun ini. Mitratel memilih masuk ke bisnis ini lantaran dinilai memiliki prospek yang positif ke depannya terutama jika dikaitkan dengan 5G.

"Kalau mau menjadikan 5G sebagai salah satu masa depan telekomunikasi kita harus memiliki ekosistem yang sesuai salah satunya adalah fiber optic. Oleh sebab itu kita akan lebih agresif lagi mengembangkan fiber optic," jelas Hendra.

Direktur Utama Mitratel Theodorus A. Hartoko mengatakan penguatan portfolio fiber juga semakin memperkuat basis fundamental bisnis Mitratel ke depannya. Menurutnya, portfolio fiber akan menjadi mesin pertumbuhan baru bagi Mitratel dalam mengoptimalkan nilai perseroan Mitratel di pasar.

Theodorus berharap Mitratel bisa menjadi salah satu penyedia jaringan fiber optic terbesar bagi operator telekomunikasi seluler di Indonesia. Hingga akhir Desember 2021, sejumlah 11.851 tower dari total lebih dari 28.206 tower Mitratel telah tersambung dengan jaringan fiber optic.

"Saat ini sedang berjalan pembangunan 6.000 KM tambahan jaringan baru di lima Provinsi yang akan semakin mempercepat pemenuhan kebutuhan para operator telekomunikasi untuk mengimplementasikan 5G di Indonesia," terang Theodorus, Selasa (5/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement