REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Beton Precast Tbk membidik investasi berupa plant yang tersebar di Pulau Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Hal ini bertujuan untuk mendukung proyek strategis pemerintah dalam hal pembangunan infrastruktur.
President Director Waskita Beton Precast FX Poerbayu Ratsunu mengatakan saat ini perusahaan memiliki sembilan plant, lima plant yang telah terintegrasi dalam Plant Integrasi Jawa Barat (Plant Sadang, Plant Cibitung, Plant Subang, Plant Kalijati, dan Plant Karawang), dan empat plant antara lain Plant Bojonegara, Plant Klaten, Plant Prambon, dan Plant Gasing.
“Saat ini total kapasitas produksi Waskita Beton Precast sebesar 3,7 juta ton per tahun,” ujarnya dalam keterangan tulis, Kamis (9/6/2022).
Menurutnya sejalan dengan berbagai proyek yang tengah dikerjakan dan didapat oleh perusahaan, berdampak adanya aktivitas produksi seluruh plant. Adapun berbagai produk precast yang berkualitas diproduksi plant-plant ini, di antaranya Spun pile hingga diameter 1,2 m, Girder (PCI, PCU, PCT, Box girder), CCSP, FCSP, Full slab, RC Pipe, square pile, barrier, u-ditch, tetrapod, rumah modular, panel RISHA hingga inovasi bantalan jalan rel tipe 1435 dan 1067, dan tiang listrik beton.
Melalui plant-plant ini perusahaan mewujudkan komitmen terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia. Adapun beberapa proyek besar yang diperoleh dari Waskita Grup maupun eksternal dari pemerintah, BUMN, dan swasta.
“Kami jeli dalam melihat peluang yang ada baik dari proyek internal maupun eksternal, yang dapat meningkatkan kinerja Waskita Beton Precast semakin bertumbuh,”ucapnya.
Poerbayu menyebut perusahaan juga akan melakukan improvement untuk meningkatkan utilitas dan mampu memproduksi inovasi produk lainnya. Perusahaan siap untuk mendukung penyelesaian proyek-proyek yang juga merupakan proyek investasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk khususnya Proyek Tol Trans Jawa dan Sumatera.
Adapun ruas tol yang menjadi fokus utama penyelesaian yaitu Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu, Tol Cimanggis – Cibitung, Tol Ciawi – Sukabumi, Tol Pejagan – Pemalang, Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar dan satu ruas tol di Pulau Sumatera yaitu Tol Kayu Agung – Palembang – Betung. Selain itu, perusahaan juga menyuplai produk berbagai proyek gedung, jembatan, perumahan, bendungan dan bandara.
Adapun proyek-proyek tersebut sebelumnya juga telah disuplai oleh perusahaan dan kedepannya akan menjadi potensi nilai kontrak baru. Pada kuartal I 2022 perusahaan masih memiliki nilai kontrak dikelola sebesar Rp 3,58 triliun.
Poerbayu menyampaikan dalam mendukung percepatan proses pengiriman produk proyek, dua plant miliki perusahaan yaitu Plant Gasing dan Plant Bojonegara memiliki dermaga sendiri yang difungsikan untuk pengiriman produk melalui jalur laut. Dermaga yang sudah ada di area plant nantinya juga akan dilakukan improvement yang digunakan loading-unloading material dan produk.
Begitu pula dalam proses aktivitas bisnis dan operasional, perusahaan selalu memastikan prosedur HSE berjalan dengan baik terutama mengidentifikasi bahaya dan melakukan penilaian risiko pada setiap proses kerja serta disosialisasikan kepada seluruh pegawai baik di kantor pusat maupun pekerja di lapangan, sehingga bisa mengurangi dan mencegah potensi risiko kecelakaan kerja.
“Keberhasilan yang kami miliki saat ini terutama dalam hal produksi precast, tidak lepas dari adanya dukungan yang besar dari seluruh vendor yang membantu menyuplai material yang berkualitas. Harapannya kerja sama antara Waskita Beton Precast dan seluruh vendor produksi dapat terus terjalin dan berkelanjutan,” ucapnya.