Kamis 09 Jun 2022 14:37 WIB

Menko Perekonomian Dukung Tekad HPN yang Ingin Ikut Sukeskan Program Pemerintah

Tyovan mengingatkan tentang kekuatan ekonomi yang diwakili oleh Nahdlotut Tujjar.

Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Nahdliyin (PP HPN) 2022-2027 resmi dilantik pada Rabu (8/6).
Foto: Dok HPN
Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Nahdliyin (PP HPN) 2022-2027 resmi dilantik pada Rabu (8/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) masa khidmat 2022-2027 menegaskan komitmennya untuk ikut menyukseskan program pemerintah, khususnya di bidang ekonomi demi pembangunan bangsa.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum HPN Tyovan Ari Widagdo dalam sambutannya di pelantikan pengurus HPN, Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rabu (8/6/2022) malam. Tyovan mengatalan, pihaknya akan menjadi garda terdepan dan rejan strategis dalam mendorong efektifitas agenda dan program pemerintah.

Baca Juga

"Pengurus harus siap berlari kencang membawa program yang sudah kita sepakati," kata dia.

HPN, kata dia, serius ikut mendorong program dan berbagai langkah yang telah ditempuh pemerintah dalam pemulihan ekonomi. Utamanya, di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Dengan demikian, HPN mampu jauh lebih baik, lebih berfaedah dan memberi kontribusi besar dalam pengembangan ekonomi umat dan pembangunan untuk kemajuan Indonesia.

 "Ultra mikro pun kita perhatikan, karena itu ada pendampingan, sertifikasi kepada para pelaku usahanya, bantuan permodalan hingga upgrade level bisnisnya. HPN juga terus memperkuat struktural, network-nya, bahkan akademinya kita buatkan supaya para pelakunya bisa menjadi tumbuh dan lebih baik," ujar dia.

Dengan berbagai upaya tersebut, HPN meyakini program yang diluncurkan mampu mendorong agar produk yang dihasilkan oleh UMKM dapat bersaing di perdagangan global serta memiliki tata kelola manajemen yang berstandar Internasional sehingga memiliki keunggulan.

Apalagi, dia mengingatkan tentang kekuatan ekonomi yang diwakili oleh Nahdlotut Tujjar sebagai media pemberdayaan ekonomi. Untuk itu, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga fokus pada upaya kemandirian ekonomi, yang sejatinya adalah semangat kembali ke khittah organisasi.

Nahdlatut Tujjar sendiri merupakan gerakan ekonomi yang berfungsi menguatkan sendi-sendi perekonomian rakyat. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai keberadaan pengusaha dalam naungan HPN memiliki peran sangat strategis untuk menjadi motor penggerak ekonomi nasional maupun di tingkat global. 

Airlangga menyanjung sosok Tyovan. Dalam pandangannya, Tyovan memiliki banyak kelebihan yang dibutuhkan dan menghadirkan optimisme akan bangkitnya ekonomi keumatan. Apalagi, semangat untuk bekerja keras untuk menggapai kemandirian ekonomi memang telah lama jadi perhatian organisasi ini. 

Tyovan disebut-sebut memiliki potensi besar mewujudkan ekonomi keumatan dari kalangan nahdliyin. Di bawah kepemimpinan Tyovan, HPN bisa menghidupkan pemikiran inovatif dalam membesarkan ekonomi keumatan.

"Nahkodanya kekinian (milenial), mengusai akselerasi digital, aman sudah. Saya lihat HPN on the track dan dibutuhkan Indonesia," kaya Airlangga.

"Pemanfaatan teknologi menjadi hal penting dalam pertumbuhan ekonomi era sekarang.  Kehadiran internet membuat berbagai layanan komersial menuju dunia digital. Inilah pentingnya peran pimpinan muda untuk menjadi agen percepatan bisnis konvensional ke bisnis digital," kata dia.

Airlangga menjelaskan, Pada awal 2022 pemerintah telah melakukan kebijakan pelonggaran mobilitas seiring dengan menurunnya kasus Covid-19 di Indonesia, yang kemudian memicu peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat. Di tengah peningkatan mobilitas masyarakat dan meski dibayangi dengan tekanan ekonomi global, ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh kuat sebesar 5,01 persen pada Triwulan I-2022.

Airlangga mengatakan, momentum pemulihan ekonomi perlu dijaga dan ditingkatkan bersama agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Reformasi struktural terutama dalam peningkatan kualitas SDM dan transformasi ekonomi menjadi vital untuk mendorong terciptanya pembangunan berkelanjutan dan inklusif.

“Pembangunan ekonomi Indonesia sangat ditentukan oleh kualitas pelaku usaha, sehingga kemampuan adaptasi yang cepat, berkarakter, dan berdaya saing tinggi merupakan prasyarat utama yang perlu dimiliki oleh para pengusaha,” ungkapnya.

Meskipun jumlah UMKM di Indonesia saat ini mencapai sebanyak 64,2 juta dan memiliki kontribusi besar terhadap PDB Nasional, rasio kewirausahaan Indonesia masih relatif rendah yakni sebesar 3,47 persen. Sebagai negara dengan penduduk muslim yang mencapai 87 persen dan merupakan yang terbesar di dunia, Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah dengan potensi pasar halal domestik maupun global yang sangat besar.

“Para pengusaha nahdliyin di seluruh Indonesia memiliki peran yang sangat strategis untuk memanfaatkan potensi tersebut dengan menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan, keuangan syariah, digitalisasi UMKM, dan industri halal melalui berbagai peluang bisnis dan kemitraan di tingkat nasional maupun global. Keberhasilan pengusaha nahdliyin sangat dibutuhkan Indonesia,” kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement