REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- International Monetary Fund (IMF) berencana memfasilitasi pembiayaan tambahan bagi negara-negara anggota. Hal ini menyusul kenaikan harga pangan di dunia.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan saat ini ada 40 negara yang didukung IMF dari segi pembiayaan tambahan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan. “Kami akan berkontribusi membiayai kebutuhan neraca akibat lonjakan harga pangan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (20/4).
Atas dasar itu, IMF menyatakan kesiapan memberikan dukungan dana baik lewat program tradisional maupun dengan skema pembiayaan darurat. IMF akan menerapkan kebijakan resilience and sustainability trust dalam membantu negara-negara anggota beradaptasi atas kondisi pertanian dunia.
“Terutama untuk menghadapi krisis iklim yang lebih sering dan kian parah,” ujarnya.
Georgieva mengungkapkan, IMF akan berkoordinasi dengan para pendonor dalam rangka meminta mereka meningkatkan bantuan kemanusiaan. Termasuk hibah bagi negara-negara berpenghasilan rendah yang paling terpukul akibat pergerakan harga pangan dunia.
"Kita tahu kelaparan adalah masalah terbesar yang bisa dipecahkan dunia. Krisis yang membayangi ini merupakan waktu dapat bertindak tegas mencari penyelesaiannya," ujarnya.