REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada Rabu (6/4/2022). Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG konsisten bergerak di area negatif dan ditutup terkoreksi sebesar 0,62 persen ke posisi 7.104,21. Sementara indeks LQ45 terpangkas lebih dalam sebesar 0,84 persen.
Investor asing melepas saham-saham blue chip sehingga memberi tekanan terhadap pergerakan IHSG. Beberapa saham yang dilepas yakni BBCA yang mengalami pelemahan sebesar 1,90 persen, TLKM mengalami penurunan sebesar 1,99 persen, serta UNVR yang melemah 2,17 persen.
Sektor transportation & logistic, financials, properties & real estate, infrastructures, consumer cyclicals, healthcare, consumer non cylicals, serta industrials bergerak negatif dan mendominasi penurunan IHSG kali ini.
Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan IHSG dan mayoritas bursa regional Asia ditutup melemah terpengaruh kenaikan imbal hasil treasury Amerika Serikat 10 tahun yang melonjak menjadi 2,56 persen. Kenaikan terjadi setelah the Fed memutuskan untuk mengurangi dengan cepat jumlah surat utang pemerintah dalam neraca mereka.
"Alhasil pasar dan investor menghindari berinvestasi pada aset keuangan berisiko," kata Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Rabu (6/4/2022).
Dari dalam negeri, IHSG terseret sentimen negatif eksternal. Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 menjadi 5,1 persen dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen di tengah perang Rusia dan Ukraina.
Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak melemah. Saham-saham yang mendominasi penguatan diantaranya AMRT, EMTK, ITMG, HRUM, dan ADRO. Sedangkan saham-saham yang mendominasi penurunan diantaranya ERAA, INTP, GGRM, BBNI, dan JPFA.