REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai perumahan merupakan masalah krusial di seluruh dunia, termasuk Indonesia dengan populasi lebih dari 273 juta jiwa. Untuk itu, perlu dicarikan one stop solution agar kebutuhan perumahan bisa terpenuhi tidak hanya untuk milenial tetapi juga juga generasi Z atau Gen Z.
Kata Erick, Gen Z jumlahnya 53 persen dari total penduduk dan mereka mengalami disrupsi teknologi, lapangan pekerjaan berubah, kesempatan berusaha berubah. "Pemerintah harus dan pasti hadir agar Gen Z mendapat fasilitas terbaik tidak hanya bagi pekerjaannya tapi juga rumah tinggal sebagai kebutuhannya," kata Erick saat memberikan sambutan di acara Pencanangan Penyediaan Pembiayaan dan Hunian Milenial di Depok, Jawa Barat, Sabtu (2/4/2022).
Erick mendorong sinergisitas BTN, Perumnas, KAI, BUMN Karya bahkan PLN dan Telkom untuk memberikan one stop solution kepada Gen Z. Tujuannya, untuk mendapatkan kemudahan tidak hanya untuk perumahan tapi juga dalam melakukan pekerjaan.
"Solusi yang ditawarkan ini bagaimana kita mensinergikan tanah yang disediakan oleh PT KAI, Perumnas yang membangun dibantu oleh BUMN Karya, BTN yang memberikan financing dibantu oleh jasa keuangan, PLN dan Telkom bersinergi memberikan solusi yang terbaik," ujar Erick.
Erick menyebut sinergi dapat memberikan sesuatu yang nyata kepada Gen Z yang hari ini sangat membutuhkan, tidak hanya perumahan yang terjangkau harganya, melainkan juga efisiensi dalam kesehariannya. Gen Z membutuhkan akses fasilitas transportasi yang mempermudah pekerjaannya.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh kementerian yang telah memastikan hal-hal ini terjawab, kepada seluruh Direksi dan Komisaris BUMN yang percaya konsep perumahan ini bisa jalan, karena ini sebagai pilot project, baru tiga yang saya lihat, kalau ini bisa menjadi di puluhan tempat, ini akan menjadi solusi yang baik," ungkap Erick.