REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Dalam rangka memperluas Agen Laku Pandai, Bank BJB menggandeng Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jabar. Kolaborasi itu ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antra Bank BJB dan PWNU Jabar di Hotel Horison Bandung, Kamis (31/3).
Bank BJB meyakini, NU merupakan ormas yang memiliki basis massa yang relatif potensial dalam menggerakkan roda perekonomian daerah. Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, PWNU Jabar membawahi 27 Pengurus Cabang NU kabupaten dan kota.
Lebih dari 500 ribu santri menuntut ilmu keagamaan di lebih dari 10 ribu pesantran yang tersebar di Jabar. Selain itu, kata Yuddy, PWNU Jabar juga menjadi wadah bagi 60 persen warga di Tatar Priangan. Perluasan agen layanan keuangan tanpa kantor bank untuk keuangan inklusif (Laku Pandai) itu, diakui dia, sejalan dengan misi Bank BJB dalam menggerakan dan mendorong laju perkonomian daerah.
‘’Sinergi dan kolaborasi dengan PWNU Jabar ini merupakan wujud partisipasi dan komitmen kami, menuju Jabar Juara Lahir Batin,’’ kata Yuddy seusai menandatangani MoU, yang disaksikan langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Kamis (31/3). Menurutnya, gubernur Jabar sangat berharap kerjasama ini membuahkan pertumbuhan ekonomi di Jabar.
Disebutkan Yuddy, gubernur Jabar sangat bangga terhadap Bank BJB sebagai BUMD dan BPD terbaik serta terbesar di Indonesia, dengan aset konsolidasi mencapai Rp 158 triliun (Desember 2021). Harapannya, produk dan layanan Bank BJB bisa dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya di lingkungan warga NU.
Salah satu program yang bisa dimanfaatkan lingkungan pondok pesantren dan masjid, lanjut Yuddy, yakni kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra). Kata Yuddy, produk pembiayaan hasil inisiasi dan gagasan Gubernur Jabar Ridwan Kamil itu ditujukan untuk masyarakat ekonomi kecil.
Kredit Mesra diperuntukkan bagi mereka yang memiliki kemampuan usaha, namun tidak memiliki kemampuan finansial. Produk ini digunakan untuk pembiayaan kredit golongan ekonomi kecil, sehingga tidak dikenakan bunga dan tanpa agunan. ‘’Produk ini bisa dimanfaatkan basis kelompok dan menjadi bagian anggota dari rumah ibadah yang cocok dengan tujuan pemberdayaan PWNU Jabar,’’ tambahnya.
Produk dan layanan Bank BJB tersebut, sambung Yuddy, dapat mendukung sejumlah program pemberdayaan dan peningkatan ekonomi yang berbasis keumatan. Selain kredit Mesra, kerja sama yang bisa dijalin, yakni agen Laku Pandai dengan PCNU, lembaga, dan pesantren di lingkungan PWNU Jabar. Pemasaran produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank BJB juga bisa dikolaborasikan.
‘’Program digitalisasipun bisa dilakukan dengan pengutipan zakat melalui channel Bank BJB, dan pemasangan QRIS di masjid, pondok pesantren, dan lingkungan PWNU Jabar lainnya. Edukasi pasar modal juga nanti akan didukung bjb Sekuritas,’’ tutur Yuddy.
Ketua PWNU Jabar KH Juhadi Muhammad merespons positif kerja sama dengan Bank BJB. Kerja sama saling menguntungkan itu diakuinya bisa meningkatkan perekonomian para santri, warga pesantren, dan lingkungan sekitar.
‘’Diharapkan, pesantren bisa memanfaatkan produk dan layanan Bank BJB. Di Jabar ini ada belasan ribu pesantren yang potensial untuk meningkatkan perekonomian,” kata Juhadi. Menurutnya, pemberdayaan para santri dan warga pesantren menjadi agen Laku Pandai Bank BJB itu, sejalan dengan program yang dijalankan pesantren untuk kemandirian ekonomi.
Sebab, sambung Juhadi, setiap pesantren diakuinya memiliki teknik tersendiri untuk memberikan pendidikan kewirausahaan para santri. Dia menambahkan, program peningkatan ekonomi masyarakat itu tidak hanya menyasar lembaga pesantren. Namun, produk kredit Mesra yang prosesnya mudah itu, bisa dimanfaatkan keluarga masjid untuk meningkatkan skala perekonomiannya.