REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menggandeng Grab untuk mendorong penyaluran pembiayaan bersubsidi pemerintah kredit usaha rakyat (KUR) serta digitalisasi pedagang di pasar tradisional. Pada tahun ini BNI telah mengalokasikan sekitar Rp 38 triliun KUR bagi UMKM, termasuk di antaranya para pedagang di Pasar Tomang Barat.
Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto mengatakan dukungan pembiayaan bagi UMKM melalui skema KUR menjadi salah satu dukungan paling penting bagi UMKM dapat tumbuh khususnya saat pandemi, sehingga diharapkan dapat berkembang untuk mendukung keberlangsungan UMKM dalam jangka panjang.
“Dukungan BNI terhadap UMKM diperkuat melalui kolaborasi dengan Grab yang mengintegrasikan fasilitas pembiayaan dari kami dengan upaya digitalisasi yang memungkinkan pelaku UMKM untuk lebih efisien dan lincah bertumbuh di tengah pandemi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (26/3/2022).
President Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menambahkan saat ini digitalisasi menjadi salah satu faktor penting bagi UMKM dapat bertahan dan berkembang. Maka dari itu Grab Indonesia berkomitmen untuk memberikan akses digital seluas-luasnya bagi seluruh UMKM, termasuk para pedagang pasar.
“Kami berharap dapat terus memperluas kolaborasi Grab dengan Kemenko Perekonomian dan BNI sebagai salah satu bentuk komitmen kami mendukung perkembangan dan percepatan digitalisasi UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia," ucapnya.
Selain itu Grab Indonesia juga berkomitmen untuk melakukan beberapa upaya digitalisasi lainnya untuk mendukung digitalisasi pasar tradisional, seperti implementasi fitur Pesan Sekaligus. Lewat fitur Pesan Sekaligus, konsumen dapat membeli produk dari berbagai mitra merchant di pasar tradisional dalam satu pesanan.
Pada akhir 2021, Grab juga telah mengumumkan kerja sama dengan Asparindo (Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia) melalui penandatanganan nota kesepahaman sebagai salah satu bentuk komitmen Grab mendukung digitalisasi pasar tradisional dan UMKM di Indonesia.